Satu

22K 1.2K 954
                                    

LAN WANGJI POV

Paman Lan Qiren pernah menceritakan sejarah mengenai pendiri sekte Gusu Lan padaku dan kakakku ketika kami kecil.

"Sekte Gusu Lan didirikan oleh Lan An, seorang kultivator terkenal di usia muda, yakni 20 tahunan. Lan An, seorang kultivator yang berasal dari kuil dan menjadi memutuskan untuk berkeliling dunia dan menjadi seorang musisi. Setelah perjalanan yang panjang, ia bertemu dengan 'orang yang ditakdirkan untuknya' di Gusu dan menjadi pasangan kultivasi. Kemudian, ia mendirikan sekte Gusu Lan bersama pasangannya dan bertarung bersama. Mereka membangun keluarga, dan mempunyai anak. Setelah sang pasangan meninggal, Lan An memutuskan kembali ke kuil dan menghabiskan sisa hidupnya di sana sebagai biksu.'"

Setelah paman bercerita, kakakku, Lan Xichen, bertanya,"Pasangan kultivasi itu apa?"

"Mereka adalah dua pasangan kultivator yang saling mencintai. Mereka saling mendampingi satu sama lain, baik dalam keadaan suka maupun duka," ujar paman dengan senyum lembutnya.

Kami berdua mengangguk. Kakak bertanya lagi,"Apa seperti ayah dan ibu?"

Raut wajah paman berubah perlahan,senyumnya memudar. Ada sedikit jeda sebelum paman menjawab,"... Ya."

Entah kenapa, aku merasa aneh melihat ekspresi paman Lan Qiren yang begitu sulit diartikan.

Saat itu,aku bertanya dalam hati, 'Ada apa dengan paman?'

.

.

.

Setelah selesai belajar dengan paman Lan Qiren, kami berdua langsung pergi ke kamar ayah dan ibu. Di Sana, ayah sedang duduk di kursi samping ibu yang berbaring di tempat tidur.

"Ayah! Ibu! Kami datang! Coba dengar! Tadi, paman Lan Qiren cerita soal leluhur kita!" seru kakak dengan riang sambil merentangkan kedua tangannya, meminta untuk di gendong. Aku juga merentangkan kedua tanganku.

"Qiren? Menceritakan tentang leluhur kita?" tanya ayah kami, QingHeng Jun, ketika mengangkat kakak ke atas pundaknya dan aku di atas lengannya. Jangan ragukan kekuatan tubuh lelaki Gusu Lan. Mereka sangat kuat, terlebih kekuatan tangan.

"Mm," jawabku dengan anggukan.

"Iya! Paman bilang,ayah dan ibu seperti Lan An dan pasangan kultivasinya,"  jawab kakak dengan riang, berbeda denganku yang datar seperti papan cucian.

"Saling mencintai,"  tambahku sambil menatap ibu dan ayah bergantian.

"Benarkah? Wah,ternyata kalian sudah tahu yang namanya cinta ya? Anak Ibu sudah besar,"  ibu beranjak dari tempat tidurnya lalu mengangkatku dan menggendongku dalam pelukannya yang secara otomatis aku juga memeluknya.

"Istriku, jangan memaksakan diri untuk bangun,"   ujar ayah dengan raut khawatir.

"Oh, suamiku. Aku hanya menggendong putra kecil kita yang imut ini. Jangan perlakukan aku seperti orang lemah,"  balas ibu dengan wajah sebal yang begitu lucu menurutku. Wajah ibu yang cantik kini kedua pipinya dikembungkan seperti sedang memakan bakpau dalam porsi banyak.

Tanpa sadar,aku tersenyum sambil menoel pipi ibu,"Ibu lucu."

Ibu melihat ke arahku,mata terangnya yang cantik* mengerjap beberapa kali,lalu mencium pipiku dengan gemas,"Kamu justru lebih lucu, sayang. Uuuh, sini Ibu cium."

You Make Me Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang