Tujuh Belas

4.9K 572 762
                                    

Ha–

QJ : TUANKU! TUANKUUUUUUU!!! BERITA BESAR!!! BERITA BESAR!!!!😆😆😆😆😆

AMH : Eh? Ada apa? 🙄

QJ : Coba cek follower Tuan! Ada 400-an!🎉🎊🎁🎆

AMH : HA!? NAMBAH LAGI!?  😲😲😲😲😲 KOK BISA!? EMANG HAMBA PANTAS DIFOLLOW!? 😨😨

QJ : 😓( Wah,ini nih,Author yang malas cek akunnya sendiri. Yang kerjaannya cuma buka notif terus balas komen reader tapi gak cek follower dia sendiri. Kasian follower dia ini mah) Tuanku,coba cek kepala hamba. Sehat atau nggak. Oh,gak usah. Siapapun,tolong sadarkan author satu ini. Pukul kepalanya pakai pom pom sana.

AMH : Eh? 😶

QJ : Eta terangkanlah 🎶😐

Sungguh,hamba shock....

Typo? Beri tahu saja. Kritik dan saran pun diterima,asal jangan pakai racun di dalam kata.
Ingat kata Lan Shizui di episode 1, "Kata-kata lebih kuat dari senjata."

"Bagaimana kondisinya?" tanya Lan Qiren pada tabib yang mengobati QingHeng Jun.

Dengan wajah muram,tabib itu menjawab, "Saya sudah melakukan yang saya bisa. Merupakan bantuan dari Dewa bahwa banyak penawar racun yang tersedia sehingga bisa menghilangkan racun yang terdapat dalam luka beliau,tetapi....," Ia menatap QingHeng Jun yang terbaring tak sadarkan diri dengan posisi telungkup dan didampingi Lan Wangji yang duduk disebelahnya sambil menggenggam erat tangan kanan QingHeng Jun.

Ia berkata dengan berat hati, "Dengan beratnya luka yang dialami beliau serta banyaknya kehilangan darah, saya tidak yakin seberapa cepat beliau akan pulih. Saya juga tidak bisa memperkirakan kapan beliau akan sadar."

Lan Qiren dan Lan Wangji hanya diam,tak merespon. Tangan Lan Wangji dengan gemetar memperkuat genggaman,berharap agar sang ayah segera sadar. Kedua tangan Lan Qiren yang ada disisinya mengepal kuat,hingga buku-buku jarinya memutih bagai tulang. Merasa bersalah akan perkataanya,tabib itu hendak meminta maaf sebelum Lan Qiren berkata, "Terimakasih. Anda boleh pergi dan mengobati murid-murid yang lain."

Tabib itu mengangguk dan memberi salam penghormatan,kemudian pergi meninggalakn ruangan QingHeng Jun yang masih bisa bertahan dari serangan api sekte Qishan Wen. Lan Qiren mendekati Lan Wangji. Ia menepuk pelan bahu Lan Wangji, "Wangji,kamu juga terluka. Beristirahatlah."

Lan Wangji menggeleng pelan, "Aku ingin di samping ayah. Aku sudah bersumpah."

"Tapi–"

"Paman juga terluka. Tolong beristirahatlah."

"Wangji!"

"Paman ... Aku mohon. Mengertilah."

Lan Qiren terdiam,terkejut. Sangat jarang ketika Lan Wangji memohon pada seseorang,apalagi pada dirinya. Karena Lan Wangji adalah sosok mandiri yang selalu berupaya melakukan sesuatu dengan kemampuan sendiri,bukan meminta tolong pada orang lain. Saat melihat sang keponakan memohon kepadanya sendiri,terlebih dengan kondisi seperti ini ... Lan Qiren merasa tidak berdaya,tidak bisa menghalangi.

Menghela napas, Lan Qiren akhirnya menyerah dengan "kepala batu"  Lan Wangji. Lan Qiren mengusap kepala Lan Wangji, "Jangan lupa istirahat,Nak."

Lan Wangji mengangguk patuh, "En."

You Make Me Fall In Loveजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें