Delapan

9.1K 845 794
                                    

Hai hai hai (⁀ᗢ⁀)

Bagaimana cerita XiCheng-nya? Puas? (O.O)

Lalu,bagaiman pula dan WangXian? (•ิ_•ิ)?

Hamba masih belajar. Jadi,maafkan bila kurang. Tapi, terimakasih banyak karena telah memberikan pendapat dan vote pembaca. Serta,terimakasih pula karena telah mau mampir ke cerita yang ....

Yang ....





( ͡ಠ ʖ̯ ͡ಠ)




Itulah dia. ╮(︶︿︶)╭

Typo? Beri tahu saja. Kritik dan saran pun diterima,asal jangan pakai racun di dalam kata.
Ingat kata Lan Shizui di episode 1,"Kata-kata lebih kuat dari senjata"





Merdeka!

Diri Wei Wuxian yang dijajah oleh hukuman kini merdeka!!

Wuuuuhuuuuuuuu!!!

Besok,adalah hari terakhir masa hukumannya!

Yang artinya,ia akan bebas dari hukumannya!

Ia akan lepas dari mantra bisu!

Dan ia akan ...lepas dari ....

Sisi Lan Wangji.

Lan Wangji ....

Wei Wuxian termagu sendirian di atas tempat tidur. Ia perlahan bangkit dari tempat tidur lalu merenungkan semua kegiatan mereka berdua selama Wei Wuxian di hukum.

Lan Wangji yang duduk anggun di depannya.

Lan Wangji yang akan menulis dengan indah.

Lan Wangji yang dengan tenang membaca buku.

Lan Wangji yang akan memainkan Guqin untuknya tiap kali berhasil menulis satu rangkap salinan.

Lan Wangji yang akan memberi hukuman dengan mantra bisu bila ia berisik.

Lan Wangji yang mengusap kepalanya jika Wei Wuxian menjadi anak baik.

Dan itu semua akan berakhir besok.

Besok ....

Untuk pertama kalinya,Wei Wuxian berharap besok tidak akan datang.

Wei Wuxian tidak i....

PLAK!!




Sebuah dampratan keras mendarat di pipinya. Wei Wuxian meringis perih. Astaga,tangannya tak segan sekali memukul pipinya. Apakah tangannya tidak tahu kalau wajahnya itu merupakan aset berharga untuk menarik perhatian para gadis layaknya kantong semar yang mengeluarkan aroma manis untuk memangsa serangga?

Dasar tangan kurang ajar!

Wei Wuxian mengomeli tangannya sendiri seperti ibu yang memarahi anaknya yang iseng mengagetkan orang tuanya dari belakang saat orangtuanya sedang sedang melakukan sesuatu.

Selesai dengan tingkah anehnya,Wei Wuxian kini memikirkan hal lain.

Lan Wangji selalu memberinya hadiah setiap ia berhasil menyelesaikan tugas. Meski bukan berupa suatu makanan atau benda, tetapi itu semua terasa sangat spesial untuk Wei Wuxian.

Bayangkan saja.

Usapan kepala dan permainan musik Guqin.

Tangan besar dan hangat itu mengusap kepala Wei Wuxian dengan lembut.

Lalu,tangan itu juga yang memetik senar Guqin dan menghasilkan melodi yang sangat indah untuk di dengar.

Wei Wuxian suka itu.

You Make Me Fall In LoveWhere stories live. Discover now