Enam Belas

4.8K 532 374
                                    

AMH : *menangis dalam pelukan om QingHeng Jun* HUWEEEEEEEEEE!!!!!

QHJ : Tuanku...  Sampai kapan tuanku mau menangis?  Berhenti dong.

AMH : habisnya...  Huweeee...  Om tahu sendiri kan? Bagaimana tanggapan readers tentang pengumuman kemarin?  Batako, sniper, kucing oyen, boneka fudu,pisau, polong dan lain-lain siap melayang kalau kita jalanin rencana utama. Huweeee!!!

QHJ : padahal kita udah rencanain ini dari awal sebelum syuting.  Hhh..

AMH : jadi gimana dong?  Kita gak ada bikin plan B nih.

QHJ : Tuanku, aku ada ide.

AMH : apaan?

QHJ : bikin QnA yuk.  Hitung-hitung jadi hadiah perpisahan buat aku yang mau pensiun.

AMH : boleh saja.  Tapi, batas pertanyaan sampai jam 18.00 WIB. 

QHJ : oke

Jadi..  Om QingHeng Jun bikin last request untuk kita semua.  Akan ada sesi QnA spesial edisi om QingHeng Jun.  Yang mau nanya,silakan.  Gak nanya pun gak apa.  Setelah chapter ini.

Ditunggu ya.

Typo? Beri tahu saja. Kritik dan saran pun diterima,asal jangan pakai racun di dalam kata.
Ingat kata Lan Shizui di episode 1,"Kata-kata lebih kuat dari senjata"

Sumber : Twitter (karena gak ada gambar om QingHeng Jun, jadi pakai gambar dua saudara ini sewaktu kecil)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumber : Twitter (karena gak ada gambar om QingHeng Jun, jadi pakai gambar dua saudara ini sewaktu kecil)

QingHeng Jun duduk dengan tenang di kursinya bersama Lan Wangji di sebelahnya.

QinHeng Jun bertanya, "Kamu tidak pergi ke tempat Qiren?  Atau membantu evakuasi penduduk kota?"

Lan Wangji menggeleng, "Di sana ada paman.  Dan aku...  Ingin bersama ayah.  Karena.... Ayah sedih."

QingHeng Jun mengulum bibirnya, menahan rasa haru akan perhatian sang putra bungsu.  Padahal, ia sudah berusaha menutupi kesedihan karena harus menyuruh sang putra sulung pergi dari sini dengan tangisannya tadi.  Tetapi, ia tak menyangka bila putra bungsunya bisa mengetahui bahwa ia maih merasa sedih.

"ZhanZhan terlalu perhatian...  Andai kamu juga bisa begini padanya...," gumam QingHeng Jun.

Lan Wangji, "?"

QingHeng Jun menggeleng,"Tentang misi untukmu, ayah ingin kamu untuk–"

"Oi, oi, oi oi!! Aku sudah datang jauh kemari,dan kalian tidak menyambutku!? Apa ini yang namanya sekte Gusu Lan yang terkenal berbudi luhurnya?! Ha! Sekte sampah ini! Tak sebanding dengan sekte Qishan Wen kami!!" teriakan membahana sang tamu tak diundang memotong perkataan QingHeng Jun.  Bahkan,  pria itu– Wen Xu, putra sulung Wen Rouhan– datang dengan tidak sopannya, menendang pintu lalu masuk dengan semaunya.

You Make Me Fall In LoveWhere stories live. Discover now