Tiga Puluh Empat

3.7K 347 426
                                    

Tema : Masakan, tuduhan, dan perasaan yang tersadarkan.

Tema : Masakan, tuduhan, dan perasaan yang tersadarkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada saat situasi perang, saling membantu adalah hal tepat yang harus dilakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada saat situasi perang, saling membantu adalah hal tepat yang harus dilakukan.

Seperti sekarang ini, Sekte Yunmeng Jiang membantu Sekte Lanling Jin di daerah Langnya.

"Aku juga ikut," ucap Jiang Yanli.

"EH?" seketika Jiang Cheng dan Wei Wuxian menoleh ke arah Jiang Yanli ketika mereka bertiga rapat mengenai bagaimana manajemen memberikan bantuan ke Sekte Lanling Jin.

Wei Wuxian khawatir. "Terima kasih, Shijie. Tapi ...,"

"Tidak apa, JieJie. JieJie tidak harus membantu kami," sambung Jiang Cheng.

Jiang Yanli terdiam murung, sedih. Ia merasa tidak berdaya. Kedua adiknya mengambil andil besar dalam perang. Sementara dirinya tidak bisa berbuat apa-apa selain melihat dan berdoa untuk keselamatan adik-adiknya.

Jiang Yanli menolak menyerah. Ia berkata, "Aku akan membantu di bagian memasak. Boleh kan?"

Kemampuan masak Jiang Yanli tidak perlu diragukan. Dia adalah gadis yang dilabeli sebagai perempuan idaman terbaik untuk menjadi istri di Yunmeng. Namun, Wei Wuxian dan Jiang Cheng masih ragu untuk mengiyakan. Bukan tidak ingin menghargai bantuan Jiang Yanli, tapi mereka tidak ingin Jiang Yanli bertemu seorang bajingan tertentu.

Tidak akan kami biarkan bidadari kami bertemu iblis bajingan itu!

Melihat kedua adiknya tidak memberikan jawaban, Jiang Yanli mulai pesimis. Ia akhirnya menjelaskan alasannya. "Aku ... kemampuan kultivasiku rendah, tidak seperti kalian. Jadi, setidaknya aku ingin membantu kalian dalam perang ini. Meski hanya masakan ... apakah tidak boleh?"

Jiang Cheng dan Wei Wuxian tidak bisa menolak. Tidak setelah mendengar alasan mulia sang bidadari tercinta mereka.

Mereka menyerah. Kakak tertua mereka memang bukan tandingan.

"Baiklah." Akhirnya kedua pemuda itu menyerah.

Jiang Yanli tersenyum senang. Kedua matanya berbinar terang.

You Make Me Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang