Dua Belas

8.8K 782 1.6K
                                    

"Hari raya idul fitri ... Bukan untuk berpesta-pesta ... Yang penting maafnya lahir batinnya"

Me : ..............Mama,kok nya....

JC : WOI,KITA SEMUA UDAH SEPAKAT NYANYI SAMA-SAMA BUAT NYAMBUT PEMBACA DIHARI RAYA DIRAPAT KEMARIN,WEI WUXIAN! NGAPAIN NYANYI DULUAN,OGEB!? 💢💢💢💢

WWX : Masa' sih? Sorry,tehe 😋

JC : 😡😡😡😡😡 WOIIIIIIII!!!!

Me : ....

LX : Author,itu ... Mereka nggak dilerai? 😅

Me : .... Nggak,itu udah selesai *nunjuk,disana QJ dan LQ lagi beri ceramah buat JC & WWX yang duduk bersimpuh di lantai. LW juga di sana hanya diam mengamati*

LX : 😅😅😅😅

Me : ya udah,semuanya siap?

Semua : siapppp!

*Tari napas dalam-dalam*

Semua : Minal aidzin walfaizin! Mohon maaf lahir dan batin! 😄😄😄😄😄

Huwaaaah,gak terasa udah sebulan ya? Bagaimana kabar kalian? Bagaimana puasanya? Lancar?

Semoga dibulan puasa kita jadi lebih baik dan seterusnya ya 😄😄😄😄

Wah,kayaknya udah nggak sabar mau baca ya?

Silakan,zeyenk*ihir

"I,ini ... untukmu!"

Lelaki kecil itu mengangkat kedua alisnya tinggi,heran dengan apa yang ia lihat sekarang ini.

Lelaki kecil itu kemudian bertanya,"Apa yang kamu lakukan?"

Sang gadis kecil terkesiap,ia menundukkan kepala. Kedua tangan mungilnya yang menggenggam bunga teratai berwarna merah muda itu gemetar,bukti bahwa ia gugup.

Lelaki kecil itu kembali bertanya,"Kenapa kamu tidak menjawab? Kenapa kamu memberiku bunga?"

Gugup,bingung dan malu bercampur menjadi satu. Gadis kecil itu tak tahu harus berkata apa.

"Kamu ... Mengejekku ya? Memberiku bunga begini?"

Dengan cepat gadis kecil itu mengangkat kepalanya lalu menggeleng keras,"Bu,bukan! Bukan begitu! Kamu salah paham! Itu karena kamu indah! Seperti pangeran! Bukan! Kamu memang pangeran!"

Laki-laki itu diam sambil mendengarkan perkataan gadis di depannya. Daripada mendengar,ia jauh lebih memperhatikan ekspresi sang gadis yang begitu merah,seperti bunga yang dipegangnya. Mata bulat sang gadis terlihat berkaca-kaca,seperti ingin menangis.

Manis ...,pikirnya.

"Ka,karena kamu akan pulang,makanya ... Aku memberimu ini. Se,sebagai hadiah perpisahan"

Laki-laki kecil itu masih diam. Ia menghela napas sebelum mengambil bunga teratai itu. Sang gadis baru sana akan tersenyum sebelum sang lelaki berkata,

"Aku tidak butuh bunga ini"

Sungguh kata-kata yang sederhana namun begitu melukai.

Sang gadis ingin menangis,sangat ingin, sampai laki-laki itu memberikan kembali bunga teratai itu dan berkata,

You Make Me Fall In LoveWhere stories live. Discover now