Dua Puluh Dua

4K 465 82
                                    

Hai

Hengg ... hamba merasa chapter kali ini hamba masih minim pengetahuan. Terlebih ini mengenai tradisi agama lain.

Jadi, jikalau hamba salah, mohon beritahu di mana letak kesalahan hamba.

Karena hamba tidak ingin ada kesalahan diantara kita.

Pembaca senang, hamba selaku penulis juga senang.

Typo? Beri tahu saja. Kritik dan saran pun diterima,asal jangan pakai racun di dalam kata.Ingat kata Lan Shizui di episode 1,"Kata-kata lebih kuat dari senjata."
.
.
.
.

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Berita kematian QingHeng Jun beredar dengan cepat ke seluruh daerah.

Dunia kultivasi begitu gempar ketika mendengar berita tersebut.

Laki-laki terkuat dalam dunia kultivasi meninggal!

Diceritakan dari seseorang yang mendengar berdasarkan salah satu murid Sekte Gusu Lan, QingHeng Jun terserang panah beracun ketika melindungi putra keduanya saat diserang oleh Sekte Qishan Wen. QingHeng Jun jatuh koma setelah berusaha diselamatkan. Namun, sayang racun yang telah berhasil dikeluarkan ternyata sudah menyerang banyak organ dalamnya. Meski QingHeng Jun bisa bertahan, tetapi itu hanya sementara. 

QingHeng Jun sempat sadar sesaat dan tidak lama kemudian meninggal setelah berbicara dengan adik dan putra keduanya.

Selain dunia kultivator, hal ini juga menggemparkan dunia masyarakat umum. Meski tidak sedalam pengetahuan mereka tentang kultivator, namun setidaknya mereka kenal tokoh-tokoh kultivator terkenal. Salah satunya adalah QingHeng Jun.

Akan tetapi, ada yang aneh berdasarkan berita yang tersebar.

Di berita itu disebutkan putra kedua QingHeng Jun. Sementara QingHeng Jun mempunyai dua orang putra. 

Aneh sekali.

Mengapa tidak ada disebutkan tentang putra pertama QingHeng Jun?

Di mana orang itu?

PRANG!

Suara pecahan gelas keramik membuat semua orang yang ada di kedai itu terkejut. Pria yang ada duduk di sebrang sang pemuda yang termenung dengan raut syok. Pria itu--- Meng Yao--- bertanya dengan nada khawatir,

"A, anu ... Tuan Muda Lan? Anda tidak apa-apa?"

Namun, tidak ada jawaban. Yang ditanya--- Lan Xichen---tetap diam dengan wajah syok.  Meng Yao semakin cemas.Ia hendak kembali bertanya ketika Lan Xichen tiba-tiba berdiri. Ia berkata sambil tersenyum tipis, "Maaf, Tuan Muda Meng. Saya ... akan kembali ke kamar. Tolong jangan ganggu saya."

You Make Me Fall In LoveWhere stories live. Discover now