Tiga Puluh Dua

2.8K 342 177
                                    

Chapter 32 : Penyerangan, Pembantaian, dan Pertemuan.

Wei Wuxian melirik kertas jimat yang ada di tangannya sebelum melihat berkumpulnya hantu serta mayat ganas yang ada di depannya.

"Ternyata memang berhasil," ucapnya sebelum membakar kertas jimat yang telah ia buat setelah beberapa kali melakukan uji coba di kuburan yang telah lama ditinggalkan dan tidak terurus dengan baik oleh warga desa sebelumnya yang meninggalkan desa karena wabah penyakit yang sempat melanda di desa ini.

Desa yang dijadikan Wei Wuxian sebagi tempat uji coba adalah desa yang cukup jauh dari pemukiman sisa klan Wen. Tempat yang tidak didatangi oleh siapapun selain dirinya. Tempat yang ideal untuknya bekerja tanpa diganggu.

'Kami sudah bilang kan? Dengan penambahan coretan darah manusia di kertas jimat, itu akan mengubah total fungsi kertas jimat pelindung.' ucap kekuatan gelap itu.'

"Aku tahu itu. Kalian diamlah," kata Wei Wuxian.

'Ck, tidak seru.'

Wei Wuxian memilih mengabaikan. Ia melihat pergelangan tangannya yang tadinya terluka kini sembuh dengan sendirinya.

Suatu hal yang menakjubkan. Namun, bagi Wei Wuxian itu justru mengerikan.

Membuatnya seakan dirinya adalah monster.

Wei Wuxian menggelengkan kepala. Saat ini ia harus fokus pada rencana pembalasan dendam.

"Masih banyak yang harus aku lakukan."

£

Perang telah dilakukan.

Dengan total pasukan berjumlah delapan ribu kultivator yang dipimpin oleh empat sekte terbesar, mereka semua menyerang ke Sekte Qishan Wen.

Namun, Sekte Qishan Wen sangatlah kuat. Mereka seperti rombongan semut yang mencoba merobohkan sebuah pohon yang ada di depan mereka.

Walau begitu, upaya yang mereka lakukan adalah sesuatu yang sia-sia.

Sekte QingHe Nie yang memimpin barisan depan berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin Wen Xu. Nie Mingjue bahkan memenggal kepala Wen Xu untuk dijadikan simbol mengalahkan Sekte Qishan Wen. Selain itu, sebagai penyemangat pasukan.

Sekte Lanling banyak kehilangan pasukan. Namun, mereka berhasil menang. Sekte Gusu Lan dan Sekte Yunmeng Jiang adalah dua sekte besar yang paling lemah saat ini. Mereka sangat kekurangan kekuatan. Bahkan nyaris kalah. Akan tetapi, karena ada Lan Xichen, Lan Wangji serta Jiang Cheng, pasukan mereka berhasil menang.

Sedikit demi sedikit, daerah kekuasaan Sekte Qishan Wen berhasil diambil alih.

Apakah Wen Ruohan takut?

Tidak sama sekali. Dia sama sekali tidak takut. Bahkan saat ia tahu  putra sulungnya mati di tangan musuh saja ia tidak merasakan apapun. Terlihat mengecewakan malah.

Bagi Wen Ruohan, perjuangan yang dilakukan oleh musuh seperti melakukan sesuatu yang tidak berguna. Di mata Wen Ruohan mereka terlihat tidak kompeten dan lemah.

Bukan sesuatu yang menakutkan.

£


"Tuan, Tuan ...! Saya mohon, belilah! Belilah kertas jimat perlindungan ini! Saya mohon, saya punya sepuluh cucu dan kami belum makan selama seminggu lamanya," ucap seorang kakek yang membawa banyak kertas jimat di keranjangnya pada salah satu penjaga gerbang kediaman Wen Chao saat ini.

"Tidak! Kami tidak butuh!" seru penjaga itu. Ia menendang si kakek lalu menendang keranjang yang dibawa si kakek.

Kakek itu jatuh terduduk di tanah. Tak sengaja mengenai Wen Zhuliu dan Wen Chao yang baru saja tiba dari ekspedisi.

You Make Me Fall In LoveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon