Harap baca ini dulu ya :)
Ini adalah fanfiction. Cerita asli buatan hamba, sedangkan tokoh karakter yang digunakan berasal dari novel berjudul Mo Dao Zu Shi karya Mo Xiang Tong Xiu.
Hamba tidak memiliki tujuan apapun dalam membuat ff ini selain mel...
Hamba amat sangat meminta maaf pada kalian yang telah menunggu ff ini update.
Mungkin hamba lupa bilang, tapi hamba belakangan ini lagi magang dan sedang buat laporan magang. Ditambah hamba juga lagi ide dari sebuah grup rusuh.
Dan... Emejeng sekali. Idenya berseliweran tapi aneh semua. Sumbernya itu dari percakapan yang hamba tidak mengerti dan hamba telusuri maksudnya apa. W. O. W
Hamba malu pas tahu apa maksudnya. Hyaaaaa!
Hamba ini juga lagi tik tik ketik ffYiZhan untuk event Geng Rusuh. Moga bagus ya. Paling lambat hamba usahakan publikasikan tanggal 31 Agustus ini. Aamiin... (Kalo bisa, kalian mampir juga ya nanti #promosi)
Typo? Beri tahu saja. Kritik dan saran pun diterima,asal jangan pakai racun di dalam kata. Ingat kata LanShizui di episode 1,"Kata-kata lebih kuat dari senjata"
Please, panggil hamba bila para pembaca terhormat ini menemukan typo dan keluarganya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sumber : twitter RYOSHI
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hai, cutie
"Kiriiii... Kanannnn... Kulihat saja.... Pemandangannya samaaaa... Aaaaaaaarrrrggghhh! Apa ini!? Kenapa semua tempat terlihat sama semua?! Daerah Qishan menyebalkan!" Wei Wuxian berteriak frustasi sehabis menyanyi dengan mengayunkan ranting pohon, kemudian melemparnya asal.
Wei Wuxian sungguh menyesali perbuatannya yang langsung melompat turun dari rombongan kereta karena mencium aroma arak ketika melewati jalan utama kota Qishan.
