l

185 21 1
                                    


.

Happy Reading

.

Dua tahun telah berlalu semenjak kematian profesor, sekarang aku pergi tanpa tau arah, aku bingung harus kemana.

Hingga aku sampai di sebuah desa kecil yang terlihat kumuh, berantakan dan tidak layak untuk dihuni.

Aku tidak merasakan keberadaan dari makhluk-makhluk itu, yang kurasakan hanya keberadaan manusia.

'Dari auranya, kira-kira ada 3 orang yang masih tinggal di desa ini.'

Aku menyembunyikan tandukku akan gawat jika mereka melihatnya, bisa-bisa aku dianggap sama dengan makhluk-makhluk itu.

Ketika aku melangkahkan kakiku memasuki desa itu tiba-tiba sebuah anak panah melayang ke arahku.

Aku terkejut dan segera menghindar tapi tetap saja pipi sebelah kananku tergores.

Aku dapat menyembuhkan luka itu dalam sekejap tapi aku tidak ingin membuat mereka curiga.

Panah itu mengandung sihir Angin, mungkin itulah sebabnya gerakannya sangat cepat walaupun belum sempurna.

"Hei! Siapa kau!"

Seseorang berteriak mengejutkanku membuatku mengambil langkah waspada. Dia laki-laki, berambut hitam dengan mata ungu. Ternyata hanya anak-anak.

"Matanya berwarna aneh, seperti mata Naga saja."

Dari arah kanan muncul gadis yang terlihat seumuran denganku, rambut gadis itu berwarna hijau toska dengan mata yang berwarna sehijau daun.

"Agatha! Apa yang kau lakukan! Kau harusnya bersembunyi!" Laki-laki itu berteriak kepada perempuan yang memegang sebuah busur.

'Jadi, yang memanahku itu adalah gadis itu?'

"Diamlah Castor! Aku juga ingin ikut membantu!" Bentak Agatha.

"Tcihh, terserah kau saja!"

Nama anak laki-laki itu Castor dia mendecih mendengar perkataan gadis yang dia panggil Agatha, matanya mengintimidasi ku seakan-akan aku sangat berbahaya.

"Cepat katakan siapa kau!? Dan tujuaanmu ke mari!?"

Dia benar-benar waspada padaku, apakah dia menganggap ku seperti makhluk itu.

"Aku tersesat."

'Selama dua tahun.'

Agatha menatapku curiga, "Benarkah?"

"Yaa."

"Agatha, Castor, yang dikatakannya itu benar aku tidak melihat aura kebohongan darinya."

Satu orang kembali muncul, seperti dugaanku ada tiga orang di desa ini. Orang ketiga itu cantik sekali seperti malaikat, aku terpukau akan kecantikan gadis itu bagaimana tidak rambut putihnya bercahaya ketika terkena cahaya, dan matanya berwarna merah menyala.

'Aura sihir yang kuat sekali, dia seperti memiliki aura bangsawan.'

Aku dapat melihat energi sihir mengalir dari tubuhnya, berwarna putih terang.

Leonthopodion. [ON•GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang