VII

96 12 0
                                    


.

Happy Reading

.

°°°

"Bagaimana keadaan Leora, Iris?" Tanya Agatha, sedari tadi dia sangat khawatir dengan Leora.

"Dia baik-baik saja mungkin cahaya itu yang menyembuhkan luka kalian, kita hanya perlu menunggu Leora sadar."

Saat ini mereka berada di sebuah gubuk yang hampir roboh, mereka tidak punya pilihan lain. Saat Iris dan Castor kembali menyusul Agatha dan Leora. Mereka memutuskan untuk mencari tempat tinggal sementara.

Dan merekapun memilih sebuah gubuk kecil di tengah hutan.

"Entah kenapa semua yang terjadi saling berkaitan, semenjak kemunculan Erubus, pembantaian, lalu pertemuan kita dengan Leora seakan-akan seperti sudah di susun rapi oleh seseorang." Kata Castor. Baginya semua ini terjadi seperti cerita yang disusun sedemikian rupa oleh penulis.

"Skenario." Gumamnya.

Menyentak Iris dan Agatha.

"Sudahlah Castor, memikirkan hal itu tidak akan ada habisnya. Sihir, ataupun mana mereka semua adalah keajaiban termasuk takdir."

Iris menatap yakin ke arah mata ungu Castor, dia mengerti karena mereka selalu bersama dari kecil.

'Aku tau Castor, lukamu belum sembuh, begitu juga aku dan Agatha.'

"Heii! Kalian terlalu serius!"

Tiba-tiba Agatha menyeletuk mencoba mencairkan suasana yang serius tadi. Dia harus berusaha membuat suasana hati mereka kembali normal apalagi setelah melawan beberapa makhluk mengerikan.

Agatha menoleh ke arah Leora yang masih tertidur pulas, seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Lihatlah dia, enak sekali tidur."

Iris tersenyum kecil, "Tentu saja, tidur adalah hal yang menyenangkan."

"Tapi terlalu banyak tidur itu tidak baik." Balas Castor.

"Maka dari itu ayo kita bangunkan Leora dengan cara menerbangkannya." Canda Agatha.

Iris melotot melihat keusilan Agatha. "Heh! Dia sedang pingsan bukan tidur!"

Agatha mendelik, "Bagiku sama saja."

"Terserahmulah."

Iris mengalah dia terlalu lelah meladeni Agatha yang menyebalkan.

"Apa kalian setuju membiarkan Leora tinggal bersama kita?" Tanya Agatha tiba-tiba.

"Aku tidak masalah, dari awal aku sudah menerimanya. Tapi bagaimana denganmu Castor? Bukankah kau yang menentangnya?"

Castor menunduk. "Aku minta maaf karena egois, aku menerima Leora untuk tinggal bersama kita."

Agatha dan Iris tersenyum senang, "Terima kasih Castor!" Kata mereka bersamaan.

"Kini rumahmu adalah kami, Leora." Gumam Agatha, sambil mengelus pelan dahi Leora. Mulai sekarang ia akan menganggap Leora adalah adikknya.

°°°

Waktu telah berlalu, sekarang sudah empat tahun setelah Leora bertemu dengan Agatha, Iris, dan Castor. Sekarang mereka tambah akrab seperti saudara bahkan Castor yang awalnya menentang kedatangan Leora kini sangat posesif, dia selalu memperlakukan Leora seperti adik yang lemah.

Leonthopodion. [ON•GOING]Where stories live. Discover now