XXXIV

10 0 0
                                    

.

Happy reading

.

"Siapa gadis itu?" Tanya seorang gadis yang memiliki rambut panjang menjuntai hingga kelantai. Mata emasnya menelisik barisan para dayang didepannya.

Gadis itu terfokus pada seseorang yang ada didalam tandu kecil berwarna hitam dan abu, tandu itulah yang diiringi oleh para dayang dan ksatria.

"Ah! Anu..beliau adalah murid kesayangan dewa Hades, nama beliau Irailey Quora. Lady Theia." Jawab pelayan itu dengan gemetar.

"Pergilah."

Pelayan itu segara pergi dari hadapan gadis bernama Theia.

"Aku tidak menyukainya, walaupun bertahun-tahun telah berlalu tetap saja aku belum terbiasa melihat reaksi orang lain ketika melihatku. Rasanya...aneh." gumam Theia. Mata emasnya memancarkan sorot kesedihan yang dalam.

"Gadis itu terlihat istimewa, semua orang menyambutnya dengan meriah tanpa ketakutan. Berbeda sekali denganku. Mengapa?"

°°°

"Ohh, selamat datang kembali Irai-ku yang tersayang." Sambut Dewi Persephone, sembari merentangkan kedua tangannya mengisyaratkan pelukan.

Seorang gadis muda berambut hitam legam sebatas pinggang tersenyum, dia baru saja keluar dari tandu kecilnya. Mata merah itu menyorot lembut pada sang Dewi. Dengan larian kecil dia menyambut pelukan sang Dewi yang telah dia anggap sebagai ibunya.

"Moε! senang melihat mu lagi setelah sekian lama."  Ucap gadis setengah berteriak.

Tatapan teduh diberikan oleh Persephone sembari tersenyum, sudut matanya berair, "bagaimana kabarmu selama berada di pelatihan?"

Setelah berpelukan sejenak, Persephone melepaskan pelukannya.

Gadis itu bernama Irailey Quora, murid kesayangan Dewa Hades yang telah dianggap oleh kedua pasangan itu sebagai putri mereka.

"Kabarku sangat-sangat baik, ėva. Bagaimana dengan kalian?"

"Kami sangat baik disini," balas Persephone, tangannya mengelus surai legam Irai.

"Senang mendengarnya!" Kata Irai dengan senyum yang mengembang.

"Eh?" Irai berhenti tersenyum, wajahnya menunjukkan ekspresi yang kebingungan kala melihat seseorang dibelakang tubuh Persephone. Sejak tadi dia tidak memperhatikan sekitar karena itulah dia tidak mengetahui ada seseorang selain mereka berada di sana.

Gadis dengan rambut emas kecoklatan yang panjang, lalu mata emas tajam mirip seperti mata binatang buas. Kali pertama Irai bertemu dengan gadis asing itu.

"Siapa dia?"

Persephone berbalik ke arah gadis yang ditunjuk oleh Irai, melihatnya Persephone tersenyum. "Dia penghuni baru disini, namanya Theia. Sapalah dia." Kepala Persephone menoleh ke arah Theia yang sedari tadi mematung melihat keakraban kedua orang itu. "Lalu Theia, kemarilah dan berkenalan lah dengan Irai."

Leonthopodion. [ON•GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang