XXXII

19 2 0
                                    


Cukup puas memandang Agatha, aku menoleh ke depan dan menatap wilayah Barat yang masih berwarna hitam walau tidak sepekat dulu. Wilayah terpinggirkan dari negeri Leonthophodion, di sana adalah Nivale tempat para penjahat dan kutukan itu berada.

'Aku tidak akan pernah berhenti sebelum aku menghabisi kalian semua!'

Aku dapat merasakan emosi marah meluap-luap di dalam diriku.

•••

"Alister!"

Grep!

"Tung-."

Badan Alister sedikit terhuyung kebelakang akibat pelukan Leora yang secara tiba-tiba.

•Alister, 17 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Alister, 17 tahun.

"Kau setinggi ini?!" Leora terkejut melihat ukuran tubuh Alister yang lebih tinggi darinya, mungkin sekitaran 10 cm lebih panjang.

Alister tersenyum dengan lembut melihat wajah Leora yang terkejut, perasaan hangat menyusup masuk kedalam relung hatinya ketika melihat seseorang yang telah lama tidak dia lihat apalagi seseorang itu berarti baginya.

"Bagaimana kabarmu? Apakah kau makan dengan baik? Agatha tidak terlalu sering mengomel kan?" Kata Leora dengan kalimat terakhirnya yang lebih pelan takut Agatha mendengar dan akan menerbangkannya.

Alister terkekeh kecil mendengar perkataan Leora, lucu sekali wajah khawatirnya.

"Tidak apa-apa, aku tumbuh dengan baik. Buktinya? Lihatlah aku."

Mata Aqua Alister menatap teduh Leora, seperti perkataan Alister, Leora menatap Alister.

Bayangan tubuh kusam dan kurus Alister melintas di benak Leora, anak kecil yang pemalu dan takut dengan orang lain sekarang tumbuh besar. Wajah ketakutan itu tergantikan dengan garis wajah yang tegas. Mata Leora melebar ketika dia terus menatap Alister.

"Gio?" Gumamnya tanpa sadar.

Karena jarak Leora dengan Alister cukup dekat, membuat gumaman Leora terdengar oleh Alister. Dia tersentak, dan dahinya mengernyit, dan mulutnya terbuka ingin mengatakan sesuatu kepada Leora namun.

Plak!

"Aww! Shhh~ Agatha apa yang kau lakukan?!" Teriak Leora, alisnya menukik tajam sambil memplototi Agatha yang tiba-tiba saja memukul bahunya.

Agatha menyengir tanpa rasa bersalah, dia terlalu bersemangat memukul bahu Leora padahal niatnya hanya ingin menyentuhnya saja.

"Maaf, maaf, maaf, aku terlalu bersemangat! Hei Alister!! Kau ingat hari ini sedang apa?"

Sejenak Alister menghela nafas, dia menahan rasa kecewa karena kedatangan Agatha yang tidak tepat itu. "Ya?"

Agatha merotasikan matanya, lalu berdecak. "Hari ini kita mengadakan pertemuan untuk membahas hal itu! Ini sangat penting untuk masa depan Leonthophodion!!!" Ucap Agatha dengan menggebu-gebu, iris zamrudnya terlihat lebih berkilau akibat semangat yang dia curahkan, bahkan tangannya terkepal.

Leonthopodion. [ON•GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang