XXII

29 4 0
                                    


.

Happy reading

.

"Ini ambilah!"

"Huh? Untuk apa kau memberikanku penutup telinga?"

"Niks itu memiliki sihir kutukan, dia mengutuk melalui ucapannya, jadi pastikan kau tidak mendengar apapun ketika kau berhadapan dengannya!"

"Baik, aku mengerti, lalu aku ingin kau pergi menyelamatkan anak-anak itu ketika aku memberimu tanda, setelah itu pergilah keluar dari kedai itu!"

"Bagaimana denganmu?"

"Tenang saja, ini tugasku menyelesaikannya."

———

Tiba-tiba ingatan saat aku dan Mia menyusun rencana terlintas di kepalaku, berkat informasi Mia aku jadi tahu sedikit tentang gadis yang bernama Niks ini.

Namun aku tidak menyangka jika dia bisa sihir perubahan.

"Arggg." Niks menggeram padaku, dia dengan cepat layaknya kelinci menerjang ku dengan kakinya.

Sing! Tak!

Pukulan dikakinya dapat ku elakkan dengan pedang, namun ku akui kakinya sangat kuat mirip dengan kelinci.

Aku menepis kaki Niks dari pedangku lalu menerjangnya.

Syutt.

"Hiatt!"

Tang.

Niks menghalau pedangku lewat kakinya, benar-benar seperti kelinci yang mengunggulkan kaki.

"Kuat."

Mendengar perkataan ku Niks tersenyum sinis, "tentu saja asal kau tahu kelinci memiliki otot yang ada pada tungkai kaki belakang, lihat." Niks menunjukkan padaku kakinya.

"Tendangan dari kelinci tidak main-main rasanya, tendangannya bisa saja mematahkan tulangmu, oh iya percuma aku mengatakan padamu hal itu, kau saja tidak mendengarkan ku." Niks menyeringai.

Melihat ekspresi wajahnya membuatku waspada apalagi ketika Niks akan mengambil ancang-ancang, namun sebelum dia menerjang. Aku lebih dulu maju.

"Tingkatan ke-dua, tebasan cakar naga!"

Sitttt.

Kuayunkan pedangku ke arahnya, hingga muncul sebuah percikan cahaya berbentuk cakar.

Belum sempat tebasanku sampai padanya, dia dengan cepat menghindar dengan meloncat. Aku terkejut dan melihat ke langit-langit, lompatannya benar-benar jauh sekitar 3 meter dari tanah. Bergerak cepat dan lincah lalu apaan-apaan matanya itu, dia seperti bisa melihat apapun. Dan lagi gerakannya melompat berarah zig-zag.

Sulit menebak dia ada di mana, apakah ini kekuatan dari petinggi?

"Sepertinya sulit bertarung di ruangan yang sempit ini."

Niks menghembuskan napas, mulutnya terbuka seperti ingin mengatakan sesuatu. 'apakah dia ingin mengutuk lagi?'

"Hancurlah!"

Leonthopodion. [ON•GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang