XXVII

17 4 0
                                    


.

Happy reading

.

"Woahh~"

Alister tidak henti-hentinya berdecak dengan kagum melihat betapa ramainya ibu kota.

Begitu juga dengan Leora dan Agatha, mereka berdua senang melihat Alister yang sangat-sangat bahagia.

"Keadaan kota ramai yah, seperti ada acara." Kata Leora.

Agatha mengangguk, "benar. Berbeda sejak terakhir kali kita ke sini."

"Kira-kira ada acara apa yah?" Tanya Leora.

Agatha mengangkat bahunya acuh. "Entahlah." Lalu dia menoleh pada Alister yang sedang melihat sekitar. "Alister tetaplah bersama kami, ingat! Selalu pegang tangan Leora agar kau tidak tersesat, saat ini ibukota sangat ramai."

Alister mengangguk, dia mendekat pada Leora untuk memegang tangannya.

Leora tersenyum melihat itu. Dia dengan lembut menyentuh tangan Alister lalu menggenggam nya, "jangan pernah di lepaskan yah."

Alister yang mendapat perlakuan seperti itu merasa tidak asing, seperti—dia pernah merasakan hal itu tetapi dia tidak dapat mengingatnya.

"Eh?"

——

"Heii! Pegang tanganku, nanti kau tersesat."

"Tapi itu tidak sopan, kata para pelayan aku harus menjaga sikap di depan anak dewa."

"Kau ini terlalu kaku, Theia. Pegang saja tangan Gio, akan gawat nanti jika kau tersesat."

"T—api Ana?"

"Sudahlah."

"Nah, begini lebih baik kan. Jangan pernah dilepaskan, kau mengerti?"

"Iya."

———

'Potongan ingatan itu lagi?'

"Alister?" Wajah Leora terlihat khawatir, sebab Alister memandang kosong dirinya.

"Eh?" Alister tersentak ketika Leora menepuk pundaknya pelan, sesaat dia mengingat sebuah cerita lama. Milik jiwa yang bersemayam di tubuhnya.

"Kau baik-baik saja?"

Alister mengangguk, dia tersenyum dan meyakinkan Leora bahwa dia tidak apa-apa. Membuat Leora bernapas lega.

"Syukurlah, aku pikir kau syok karena terlalu bersemangat." Kata Leora sambil tersenyum geli, Alister mengerti jika Leora sedang bercanda dengannya, dia pun juga ikut tertawa.

Melihat keduanya tertawa membuat Agatha tersenyum, "kalian ini sangat dekat yah, walau tidak lama bertemu."

"Benar juga yah,"

Alister menunduk, dia memilin jarinya gugup. 'Karena ini pertemuan kita yang ke-tiga.' batinnya.

"Selagi kita disini bagaimana jika kita membeli persediaan?" Usul Agatha.

Leonthopodion. [ON•GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang