XIV

49 6 0
                                    


.

Happy Reading

.

•••

Satu tahun kemudian.

Huhh~takku sangka waktu berlalu begitu cepat, sekarang umur ku dua belas tahun. Sudah lima tahun lamanya aku bersama dengan mereka, ditambah dengan Maia yang baru bergabung.

Aku tersenyum memandang Maia yang sedang berbicara akrab dengan Iris, sekarang dia lebih terbuka dengan kami di banding satu tahun lalu yang pendiam.

Ternyata Maia seumuran dengan Iris, yaitu sebelas tahun.

Takk!

"Ra! Melamun lagi nih?!"

Aku terkejut karena tepukan dari Agatha yang tiba-tiba tanpa aba-aba.

Kaget!

Aku menoleh kemudian memberikan death glare padanya.

"Bisa tidak jangan buat kaget!"

Agatha cengengesan, "Hehe, maaf Ra."

Huhh~

"Dimana Castor?"

Heran, dari pagi Castor tidak terlihat sama sekali, entah mengapa sejak tiga bulan lalu dia jadi jarang terlihat, bahkan sikapnya lebih dingin.

Ketika ditanya dia akan menjawab seadanya, lalu tingkah lakunya pun aneh.

Agatha mengerdikkan bahunya, seolah-olah itu bukan hal yang patut dicemaskan. "Entahlah, biarkan saja dia."

Kuputar bola mataku malas, ternyata sifat tidak pedulinya masih terlihat sama.

"Heii Leora!" Tiba-tiba Iris memanggilku.

"Ada apa!"

Dia mendekat bersama dengan Maia.

"Sekarang giliran mu untuk ke kotakan?"

Ah, aku mengangguk.

Ternyata cuma itu, kami membagi tugas setiap dua Minggu sekali kami akan pergi kekota untuk mencari makanan dan keperluan lain. Sekaligus kami akan mencari informasi terkait Blase.

"Oke, Maia kau ikut kan?"

Maia mengangguk.

°°°

"Sebelum pulang ada yang mau kau beli?" Aku bertanya pada Maia, kami telah selesai membeli keperluan.

Banyak yang kami beli hanya saja kami tidak membawanya pakai tangan, sebab barang-barang bawaan kami di simpan oleh Maia, dia menggunakan sihir ruang.

"Aku ingin membeli buku."

"Oke, pergilah aku akan menunggumu di alun-alun."

Maia memicingkan matanya seolah-olah tidak percaya padaku.

"Jangan membuatku kesal!"

Leonthopodion. [ON•GOING]Where stories live. Discover now