XXI

22 5 0
                                    


.

Happy reading

.

"Nah, anak-anak ayo makan."

Goro datang dengan makanan di tangannya, dia memberikan kami dua mangkok sop yang hangat, dengan dua gelas air putih.

"Maaf yah, kalian datang saat kami sedang tutup, jadi hanya ini yang bisa kami sediakan."

Mia tersenyum, "tidak tuan. Malahan kami sangat senang bisa memakan sop ini."

"Sudah, ayo dimakan."

Leora mengangguk dia dengan cepat mengambil sendok yang ada di sisi piring dari sop itu.

Melihat reaksi mereka berdua yang senang, Goro menjadi bersemangat dia lekas pergi untuk membiarkan mereka menikmati hidangannya.

Selepas kepergian Goro, Mia menyendok sedikit sop itu lalu dia mencium suatu aroma tak sedap dari sopnya.

"Aroma nya tidak pekat, tidak ada yang aneh jika dilihat sekilas tapi untuk aku yang telah lama tinggal di Nivale, aku tetap bisa mengenali jika ini adalah racun pelumpuh. Jadi hal pertama yang mereka lakukan adalah melumpuhkan yah."

Leora yang mendengarnya hanya bisa diam sambil mencerna kalimatnya.

"Leora aku akan pergi ke dapur, kau diam di sini jika ada yang bertanya tentangku jawab saja jika aku sedang ada di toilet."

Leora mengangguk membiarkan Mia pergi, dia percaya jika Mia dapat pergi tanpa perlindungan darinya apalagi kekuatannya yang sangat hebat. "Tentu saja, serahkan saja padaku." Kata Leora dengan mantap.

Setelah itu Mia pergi meninggalkan Leora yang mengaduk-aduk sopnya.

"Padahal terlihat menggiurkan, apa benar ini tidak boleh di makan?" Monolognya.

"Bagaimana kalau ku cicipi sedikit?"

Menyadari kebodohannya Leora segera menggeleng.

"Tidakk! Mia tidak memperbolehkanku."

Untuk mengalihkan perhatiannya pada sop itu Leora melihat-lihat sekelilingnya, kedai Pleneti yang bernuansa klasik terlihat unik bagi Leora yang pertama kali melihatnya.

Untuk mengalihkan perhatiannya pada sop itu Leora melihat-lihat sekelilingnya, kedai Pleneti yang bernuansa klasik terlihat unik bagi Leora yang pertama kali melihatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lain kali aku akan mengajak mereka ke sini, jika kedai ini telah di bersihkan."

Mata Leora bergerak-gerak dengan liar untuk memandang setiap furniture tempat itu, dia menikmati suasana kedai yang sunyi karena belum di buka. Tak terasa lima menit berlalu, membuat Leora resah. Sebab Mia belum kembali juga.

Leonthopodion. [ON•GOING]Where stories live. Discover now