📌IlaGas-06📌

71.1K 6.3K 197
                                    

Kalian beneran mau ini terus di up ya, keren, ayo penuhi target biar aku up lagi.

210 vote dan 75 komen gas.
...........................................................

"Nenen gue sakit cuy diplintir."

"Makanya lo jangan langgar aturan Ilara."

[06-Introgasi Zef]

Jam pulang sekolah, anggota Rageon tak pulang sebab mereka harus mengintrogasi Zef, berani masuk ke area mereka dengan rencana menculik Ilara.

Mana mungkin bisa, Ilara itu defenisi,  cewek aneh yang sulit ditebak, mungkin penampilannya begitu cantik dan terlihat lugu.

Nyata nya, isi kepala Ilara tak selugu itu, ya nampaknya.

Ragas berdiri didepan Zef yang mereka ikat disebuah mesin gergaji berjalan, jadi Zef ditidurkan disana.

Kalau Zef tak menjawab pertanyaan dengan jujur maka tubuhnya akan langsung bergerak kearah mesin pemotong tubuh itu.

"Lepasin gue anjing!"

"Saudara lo gak bakal denger." ceplos Handi sambil menatap jengah kearah Zef.

Hanya ada anggota inti, seperti Johan, Akra, Egal, Eja, Handi dan Alkio.

"Siapa yang ngirim lo kemari?" tanya Ragas santai, dia menggigiti permen milkita dimulutnya, dia pengen ngerokok tapi nenenya masih nyut-nyut an habis diplintir Ilara.

Dan dia gak mau ngelawan perihal rokok.

"Gue gabakal jawab!"

"Apa tujuan lo?" tanya Akra.

"Lo kira gue bakal jawab?"

"Berapa ukuran kaki lo?" tanya Eja.

"Kenapa lo malah tanya ukuran kaki hah!?" sungut Egal sambil memukul kepala Eja agak kuat.

"Ya sorry, habisnya dia gak mau jawab."

Ragas mendecih malas, dia memerintahkan Alkio untuk menekan tombol merah disana.

"Jawab atau lo mati kepotong." ujar Johan mewanti-wanti, Ragas ini sangat gila dan bringas.

Tak segan menghabisi siapapun yang berani mengusiknya, dengan cara apapun itu.

"Lebih baik gue mati demi geng gue!"

"Oh kalau gitu, setelah lo mati, ibu, ayah, dan kedua adik lo bakal ikut mati." celetuk Ragas seraya menunjukan foto dimana keluarga Zef sedang bersama di rumah.

Zef menegang, jangan keluarganya!

"Jangan sentuh keluarga gue!"

"Jingin sintih kiliirgi gii." cibir Egal mengejek.

"Pilih jawab atau mati."

Zef menggeram marah "Oke gue bakal jawab!"

"Nah gitu dong." ceplos Handi seraya menepuk pipi Zef agak kencang, lebih tepatnya nampar ketimbang nepuk.

Ragas memerintahkan Alkio untuk menghentikan mesin itu, dan kini ditangan Ragas ada alat kejut listrik yang siap menyetrum Zef.

"Kenapa lo nargetkan Aya gue? Lo gak tau kalau sekarang dia udah jadi pacar gue, dan berani ngusik dia berarti lo siap untuk ngelawan Rageon serta Iaros."

Zef menggigit bibir bawahnya "Gala nyuruh gue supaya culik Ilara, dia ngerencanain pemerkosaan buat Ilara supaya lo ngakuin kekalahan ke Gala."

"Ha? HAHAHAHAHA JANCOK!" Egal menghantukan kepalanya ke kepala Zef sampai cowok itu menjerit kesakitan.

Dipastikan ada yang retak disana.

Egal geram, kurang ajar! Egal sudah menganggap Ilara sebagai adiknya karena begitu mirip dengan adik Egal, jadi dia marah mendengar rencana tadi.

Eja sendiri sudah menjambak rambut Zef dan menghantukan kepala cowok itu keras.

"Geng lo itu, bejat dan gak punya otak!" Handi menyolot seraya menyemprotkan air cabai ke mata Zef.

Membuat cowok itu terus menjerit tak karuan.

"Akra,"

"Ya Ketua?"

"Siapkan anggota, malam ini kita serang markas mereka." titah Ragas dengan suaranya yang mendominasi serta dalam.

Akra mengangguk, keselamatan Ilara adalah yang utama, maka mereka harus dipastikan kalau ancaman yang tertuju pada Ilara harus ditebas habis.

"Asik, berantem lagi."

"Kok lo senang?"

"Ya udah lama gak berantem, apalagi sampe war gini."

"Udah abaikan aja, dia lagi sengklek."

Eja tak terima dikatai sengklek, dia hendak menghajar Egal tapi Johan segera memisahkan mereka, bisa berabe kalau mereka berantem sekarang.

"Eja sama Egal, lo berdua gue tugasin untuk jaga Ilara, bawa 65 anggota untuk berjaga di komplek rumah Ilara."

Eja dan Egal langsung mengangguk patuh, itu perintah yang paling penting, yaitu menjaga keamanan Ilara dari segala ancaman dan bahaya.

"Yah gajadi war." ejek Handi.

Eja melotot kesal "Diam lo!"

"Nyenyenye."

"Akra lihat Handi! Dia ngejekin mulu."

"Handi udalah jangan dilawani tuh bocil." lerai Akra.

Handi memeletkan lidahnya kearah Eja dan saat itu juga Eja melompat kearah Handi dan berkelahi bak anjing dan tikus.

"Hahahhaa mampus!" sorak Egal.

Tak ada yang melerai, biar aja nanti kalau capek juga berhenti.

"Btw nenen gue sakit cuy, habis diplintir Ilara tadi."

Mereka menahan tawa sementara Eja dan Handi berhenti berkelahi.

"Makanya, jangan langgar aturan Ilara, bebel sih." ejek Johan.

"Ya habisnya, banyak aturan dia."

"Tandanya dia sayang sama lo goblok."

"Iya sih bener."

Kalau gak tahan sih, nanti Ragas bakal putusin Ilara, gampang aja.

📌Bersambung📌

Protective Ilara [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora