Protective Ilara [End]

📌Ending📌

Aku suka sad end skskskskksksksk.

Cerita ini tamat dalam jangka waktu 8 Hari.

Antusias diawal dan pertengahan, aku sudah menduga hal itu.
...........................................................

"Maaf..maafin aku maaf.."

"Tak apa, bukan salahmu."

[Protective Ilara]

Heska, terima kasih sweater rajutnya, aku suka banget, makasih ya.

Oh ya, aku minta maaf untuk apa yang pernah aku lakuin sama kamu, tentang ke possesive an aku dan segala hal buruk lainnya.

Maaf yah, aku minta maaf, hidup bahagia Heska, ada atau tanpa adanya aku dihidup kamu.

Terima kasih.

Ragas berharap ini mimpi, semalam dia baru menghabiskan waktu bersama Ilara, bersama dan begitu bahagia.

Dengan hadiah sweater rajut untuk gadis itu, dan sekarang?

"Ceo dari Onita's Company dikabarkan hilang, jejak terakhirnya adalah Apartemen Bougenvill yang berada di Jakarta Pusat, saat ini beberapa polisi serta keluarga dari Ceo bernama Ilara Ayasya sedang mencari keberadaannya."

Ragas bangkit, dia berjalan cepat meraih jaket hitam yang menjadi hadiah yang pernah Ilara berikan padanya.

Hari ini Ragas mendapat jatah libur dari rumah sakit, dia berencana ingin melamar Ilara tapi kenapa berita sialan itu muncul!

Getaran terasa dimeja kaca depan Tv, Ragas meraih ponselnya lalu melihat pesan masuk disana.

Egal Sat-1
Pengkhianat, gak cuma 1, dan lo tau? Mereka jadiin Il sebagai sandera dan mau lo datang kesana untuk jatuhin lo Ragas.

Lo tau kan siapa yang pernah ngerencanain kaya gitu?

Gue gak nyangka ada pengkhianat di geng gue, bahkan anggota Inti!

Ya, dan lo pasti udah tau siapa.

Ragas meremat kuat ponselnya, hampir hancur jika saja dia tak menahan diri, alamat dimana Ilara berada sudah ada ditangannya.

Segera Ragas menelepon Alkio.

"Gue tau tujuan lo nelepon gue."

"Kumpulin anggota Inti yang lama, kita harus gerak kesana sebelum Aya kenapa-napa!"

"Gue mau kasih tau lo sesuatu."

"Apalagi!?"

"Eja, dia pengkhianat, dia ada di kubu Akra dan Handi, dia berkhianat..gue..hiks..gue gak nyangka dia bakalan ngekhianatin pertemanan kita.."

Ragas bisa merasakan tungkainya lemas, dia tak pernah menyadari hal ini, kenapa wakil ketua, dan 2 sahabat baiknya berkhianat seperti ini.

Tapi untuk saat ini Ragas tak bisa berlarut dalam ketidak percayaan, raut wajahnya datar.

"Sekarang, mereka bukan anggota Rageon, mereka bukan teman kita lagi."