📌IlaGas-19📌

78.8K 7.5K 524
                                    

Oke, ini yang kalian tunggu kan?

250 vote dan 100 komen! Ayo ayo semangat terus!
...........................................................

"Ilara, gue mau ngomong sesuatu."

"Aku juga, Heska."

"Bareng aja ya ngomongnya."

"Oke."

[19-Break Up]

Suasana hati Ilara sangat baik, jadi setelah jam istriahat, dia menanti kedatangan Ragas di taman belakang, dengan sebuah paper bag ditangannya.

"Heska lama banget sih." gumam Ilara seraya mengecek jam ditangannya, sudah jam setengah 12, hampir 30 menit Ilara menunggu.

"Ragas udah sampe kok, dia lagi parkir." celetuk Eja yang kebetulan ikut nemenin Ilara di taman belakang.

Eja duduk disebelah Ilara, dia menatap lamat gadis berambut sepunggung disebelahnya, begitu cantik, lembut dan hangat.

Setitik rasa tidak rela Eja rasakan, kenapa harus teman? Ingin rasanya Eja melangkah melewati batas pertemanan namun dia tak mau membuat Ilara canggung.

"Hei, Asha."

Ilara menoleh, tepat setelahnya Eja mengecup pipi Ilara dengan singkat dan lembut, dia mengelus rambut Ilara pelan.

"Asha, kamu harus bahagia yah, jangan pernah bersedih hanya karena Ragas, ingat, ada Eja dan yang lainnya."

Ilara terkejut, tapi kemudian dia tersenyum menanggapi ucapan Eja, dia mengangguk pelan.

"Makasih Eja, dengan adanya kamu dan yang lainnya itu udah buat aku bahagia."

Eja menahan tangis, dia tau sebentar lagi Ragas akan putus dari Ilara dan dia tak mau Ilara sedih, Eja tau seberapa cinta Ilara pada Ragas.

Tapi gadis itu rela melepas jika Ragas memang sudah tak mau bersamanya.

"Nah, mereka udah dateng, kami pamit ya."

Egal dan yang lainnya datang bersama Ragas dan seorang gadis cantik, Ragas menggenggam tangan gadis itu erat.

Ilara masih tersenyum, benar feelingnya semalam, akan ada yang terjadi.

"Lo semua boleh pergi, biarin gue sama Ilara dan Leoni."

Egal, Johan, Akra, Handi, Alkio dan Eja mengangguk, mereka memberikan dukungan pada Ilara sebelum pergi.

"Ila, nanti kita pergi beli cilok ya."

"Semangat Ara."

"Jangan sedih ya Il."

"Asha harus bahagia!"

"Tenang, masih ada kami kok Lara."

"Semangat Ilara, jangan sampai sedih yah."

Ilara terkekeh sebagai jawaban atas ucapan mereka, dia mengangguk lalu melihat mereka berjalan pergi dari taman belakang.

Protective Ilara [End]Where stories live. Discover now