📌IlaGas-10📌

71.4K 6.3K 200
                                    

Aku up lagi nih, ayo vote dan komen cepat biar aku up lagi!

Vote! Vote! Vote!

200 vote dan 70 komen kuy.
...........................................................

"Aya, gue minta maaf."

"Aya gue minta maaf, please.."

"Aya! Hiks..maaf hueeeeeeee!"

"Siapa ya? Aku gak kenal sama kamu."

"MOMMY LIHAT AYA NAKAL BANGET TAU!"

[10-Tukang ngadu]

Ilara menatap datar kepada Johan, Handi, Egal, Eja, Akra dan Alkio yang menenteng galon kosong, panci, periuk dan ember di depan rumah Ilara.

"Demi Tuhan ini jam 4 subuh! It's still fucking morning you asshole!"

Mereka beringsut takut, ciut seketika, wajar sih Ilara ngamuk soalnya mereka tadi mukul-mukul benda yang mereka bawa di depan rumah Ilara.

Sampai orang tua Ilara nyuruh Ilara keluar rumah dan meminta mereka berhenti.

Egal memberanikan diri untuk maju, dia agak takut sebenarnya, ini ciri-ciri cewek kalau mau halangan, pasti ngamuk kek gini.

"Ragas maksa lo supaya ke Rumah sakit, dia luka-luka." ujar Egal lembut.

Ilara bersidekap dada, menatap mereka dengan tatapan mata menghunus tajam, menusuk ke jantung mereka.

Rambut Ilara digerai, dia masih pakai piyama doraemon yang dibalut cardigan tipis, mood Ilara hancur karena diganggu jam 4 subuh begini.

Dia biasa bangun jam 5 buat Salat subuh, tapi gak jam 4 gini.

"Aku, tidak, perduli! Katakan pada ketua kalian kalau aku tak akan menjenguknya, paham?"

"Tapi dia maksa." cicit Eja memelas.

"Perduli setan! Aku sudah melarangnya untuk tidak balapan karena hujan, dia melawan perkataanku maka rasakan hukumannya!"

"Ilara..please ikut ya..please.." Handi mencoba peruntungan membujuk gadis yang dia kagumi itu.

Ilara menggeleng tegas, sekali dia bilang tak akan menjenguk maka tak akan menjenguk!

Ilara tegas dan tetap pendirian, apa yang sudah dia katakan begitu maka begitulah.

"Kalian membuang waktu tidurku." Ilara hendak berbalik, namun Akra menahan tangannya dan langsung menarik Ilara masuk ke dalam mobil.

Mereka sengaja naik mobil biar bisa culik Ilara, sesuai suruhan Ragas tadi.

"Sorry Il, kita terpaksa."

Ilara diam, dia tak didorong masuk tapi tetap diperlakukan lembut oleh Akra. "Masuk ya, please.." lirih Akra memohon.

Ilara masih diam, kemudian dia menghela napas panjang "Setelah ini aku tak akan mau bicara pada kalian semua." putus Ilara kemudian duduk ditengah.

Protective Ilara [End]Where stories live. Discover now