📌IlaGas-22📌

81.1K 7.1K 402
                                    

Aku sangat terharu karena bisa up gila-gilaan hari ini, hiks/menyeka air mata.

Apa besok bisa sebanyak hari ini ya? Entahlah, tergantung kalian memenuhi target cepat atau tidak.

7x up sama chapter ini.

240 vote dan 150 komen kuy.
...........................................................

"Iuw, kalau mau ngelakuin hal mesum, cari tempat lain."

"Lo pasti cemburu kan, Aya?"

"Cemburu? Tidak sama sekali, Ragas."

"Ragas? Kenapa lo gak manggil gue Heska!"

"Kenapa? Karena aku tak sudi untuk menyebut nama itu, lagi."

[22-Frustrasi nya Ragas]

Sayangnya Adeo tak satu kelas bareng Ilara, Adeo ada di kelas 12 IPA 2.

Dan jam pelajaran ke 2 Ilara diminta Guru BK untuk berkeliling guna memantau apakah ada yang bolos atau tidak.

Bersama Dewina dan Jivia juga pastinya.

Ilara membawa cambukan ditangannya, ini senjata ampuh untuk menghukum murid-murid bengal yang terkadang melawan bila sudah ketahuan sama Ilara.

"Il, lo gak papa Il?"

"Emang aku kenapa?"

"Gue denger Ragas jadian sama Stevi."

Ilara tersenyum miring, dia memainkan cambukan ditangannya dan tertawa pelan, rambutnya dicepol asal sampai beberapa helai jatuh didua sisi wajah cantiknya.

"Gak heran, Stevi kan Halte, jadi karena Ragas udah gak punya rumah jadi dia neduh bentar di Halte, toh bentar lagi juga Ragas bakal cari singgahan lain."

"Lo sebagai rumahnya, gak mau nerima dia lagi semisal dia balik?"

Gedikan bahu Ilara berikan "Tidak sampai dia masuk rumah sakit jiwa." jawaban Ilara santai namun nadanya begitu datar.

Dewina dan Jivia bisa merasakan aura Ilara agak menekan, memang semenjak putus, Ilara lebih sering diam dan menatap tajam seseorang.

Tapi tak lama dia akan tersenyum kalem seperti biasa.

Nampaknya alam bawah sadar Ilara lebih protective dalam menyeleksi siapa yang boleh dekat dengan Ilara.

"Gak mau coba jadian sama salah satu inti Rageon?" tanya Jivia.

"Enggak, aku mau fokus sekolah, lulus, kuliah kedokteran dan jadi Psikolog lalu mengumpulkan banyak uang! Jodoh ntar aja lah, malas berurusan sama jodoh."

"Nah cakep, mumpung yang deket sama lo banyak, jadiin aja mereka sebagai tameng lo, maksud gue mereka tuh secara suka rela jadi bodyguard lo Ila."

"Enggak, mereka temen aku, mereka udah hibur aku selama terpuruk 3 hari yang lalu, gak mungkin aku manfaatin kaya gitu ah."

Dewina dan Jivia mengangguk, Ilara tetaplah Ilara, siapapun yang sudah dia anggap dekat maka akan mendapat perlakuan khusu dari Ilara.

Protective Ilara [End]Där berättelser lever. Upptäck nu