📌IlaGas-07📌

67K 5.7K 243
                                    

Ayo vote biar aku tetap semangat untuk Up! Kayanya sehari ini aku up terus ya, makanya kalian itu vote dan ramaikan komen biar aku up terus🏃

200 vote dan 70 komen yaaa.
...........................................................

"Berani masuk ke sarang Rageon, berani juga terima resiko."

[07-War]

Puluhan deru motor terdengar mengepung sebuah rumah 2 lantai yang berada diujung komplek, sebagian besar dari orang yang tinggal disana hendak protes.

Tapi melihat banyaknya pengendara motor di jalanan paving block depan rumah mereka, jadi niat untuk menegur diundur.

Paling depan ada Eja dan Egal, keduanya mendapat tugas untuk menjaga komplek rumah Ilara sampai batas waktu yang Ragas tentukan.

Tin tin!

Ilara yang memang sudah tau perihal ini, langsung turun dari kamarnya dan berjalan agak cepat, Liaro tak ada di rumah pasalnya dia sedang kerja paruh waktu di salah satu kantor Design Grafis.

Sebelum membuka pintu, Ilara mengancing piyama biru lautnya dan merapikan rambut bergelombangnya sebentar.

Baru setelah dia keluar dan melihat sekitar 60 sampai 70 anggota Ragas sudah ada disana.

"Aduh ramai banget." keluh Ilara.

Eja melambai riang kearah Ilara sementara Egal hanya tersenyum saja.

"Ragas lagi war sama geng yang mau culik lo tadi," info Arjun, salah satu anggota Rageon.

Ilara mengangguk "Lo gak mau nyusul terus ngelerai?" tanya Gehan, salah satu anggota Rageon juga.

Ilara menggeleng "Heska kuat, dia gak bakal kalah semudah itu, lagian aku gak mau jatuhin harga diri Heska kalau sampai ngelerai dan malah buat lawannya nganggap Heska lemah, hanya karena perempuan."

Semua terpengarah, tak menyangka akan begitu.

Karena dari beberapa kasus, mereka sering melihat pacar dari ketua geng motor lain bakal datang dan ngelerai.

Lah ini, malah dibiarin aja.

"Setuju gue! Apalagi kalau sampai ngomong gini 'Stop! Kamu ngapain sih berantem kaya gini, gak ada guna nya tau gak sih!? Hei tunggu, tatap aku, ini bukan pacar aku yang biasanya.' kek gimana gitu." ocehan Eja dihadiahi tawa Ilara.

"Kebanyakan baca Yeen kamu Eja."

"Enggak ih! Seriusan tau, lagian si cewek kenapa harus ngelerai yah kan, padahal si cowok nyerang juga karena ada alasannya, untuk ngelindungi si cewek, tapi ya malah gitu."

Ilara mengibas pelan dengan tawa yang masih tersisa "Udah ah, kalian lapar gak?"

Anggukan langsung Ilara lihat "Masuk aja, biar aku pesen makanan."

"Eh seriusan? Lo gak takut?" tanya Egal.

Ilara menggeleng "Aku punya semprotan cabai, punya stunt gun, punya pistol, punya cambukan dan punya parang, kalau kalian macam-macam ya tinggal aku hajar."

Mereka kembali terdiam, benar, Ilara bukan cewek sembarangan, otaknya aneh seperti benang kusut yang hanya Ilara saja yang mengerti.

"Gak usah deh Il," tolak Arjun.

"Hum, kalau gitu kalian makan di halaman rumah aku aja ya, bentang tikar manjang sampai ke halaman, biar aku suruh Pak Encep untuk ngeluarin tikar dari gudang."

"Nah kalau kaya gitu gak masalah."

Ilara mengangguk, bagus deh kalau ramai jadi kan Ilara gak perlu takut kalau ada hantu yang nongol.

....

Ragas menatap 50 anggota geng Layon yang sudah termasuk ketuanya si Gala, sementara Ragas membawa 75 anggota miliknya.

Belum termasuk dari luar Jakarta dan yang ada di rumah Ilara.

"Lo kalah jumlah, Gala." ujar Ragas tenang.

Gala menggeram marah, tapi tak lama dia justru menyeringai "Oh ya? Kalau gitu bagusan kita langsung war aja, gausah banyak bacot lagi!"

Ragas mendengus malas, padahal tadi dia memberikan kesempatan pada Gala untuk mundur karena tau geng mereka hanyalah geng pemula.

"Huh, gue udah berbaik hati padahal, oke semua, SERANG DAN HANCURIN MARKAS MEREKA, RAGEON!"

"SIAP!"

Dan yah, Ragas sudah memberi kesempatan bukan, Gala sok menantangnya tanpa menyadari kalau kekuatan mereka tak setara dengan Rageon.

Rageon sudah terlatih, umur mereka juga tak sama, bahkan ada mantan anggota polisi yang bergabung dalam Rageon.

Mantan narapidana, mantan teroris dan berbagai jenis lainnya.

Mereka bukan sekedar geng biasa, karena mereka juga bekerja sama dengan Pemerintah Jakarta untuk mengawasi sekitaran kota Jakarta.

Seperti bersih-bersih kota Jakarta saat kalah balapan, dan membasmi para begal serta pencopet yang beraksi di malam hari.

Rageon bukan sekedar geng motor anak-anak, mereka lebih daripada itu.

Ragas sendiri adalah anak dari, seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang diminta secara personal untuk membawa Rageon ke sisi pemerintah.

Sebab geng motor bukan hanya mereka, Pemerintah membutuhkan 1 seperti mereka untuk melawan jika ada geng motor yang menjadi pihak musuh pemerintah.

Maka tak heran kenapa Rageon tak pernah terjerat hukum, sebab mereka beraksi dengan alasan memberantas kejahatan yang tampak dimata dan terdengar ditelinga.

📌Bersambung📌

Protective Ilara [End]Where stories live. Discover now