📌Epilog📌

76K 6K 1.1K
                                    

Bercanda kok guys bercanda, jangan ngamuk sama aku dong!
...........................................................

"HAPPY BIRTHDAY RAGAS MAHESKANA!"

"BAJINGAN! Hiks..HUAAAAAA JAHAT BANGET SIH!"

[Epilog-Happy Birthday Ragas]

Ragas masih menangis dengan tubuh dingin Ilara dipelukannya, tangisan nya pilu, dia bahkan tak memperhatikan sekitarnya lagi.

"M-mau nyusul Aya..hiks..gak mau hidup lagi..hiks..mau sama Aya terus..huaaa..Ayaaaa..hiks..huhuuu."

"Heska."

"Hiks..kayanya Skizho aku kumat..hiks..masa aku denger suara Aya lagi.."

"Heska, hei buka mata kamu."

Ragas tersentak saat merasakan sentuhan dipipinya, dia segera mengurai pelukan dan melihat Ilara dibawahnya tengah tersenyum gemas.

"Eh? Aya kok masih hidup?" tanya nya linglung.

Ctas!

Ctas!

Ragas terkejut, dia menatap sekitarnya, konfeti baru saja diledakan dan kini ada orang tua Ragas dengan kedua saudaranya.

Eja masih hidup, dia bahkan lagi digendong dipunggung Egal dan merengek kesal.

"Ayam warna-warni Eja jangan dikasih ke Johan! Nanti dibuang sama dia ke laut!"

"Kagak Ja ya Allah! Gue bercanda doang!"

"Hish!"

Eja menatap kearah Ragas, kemudian tertawa kuat "YA ALLAH RAGAS KEK ORANG GILA NANGISNYA TADI HAHAHA EGAL JUGA HAHAHAHA!"

Johan menggeplak kuat kepala Eja agar cowok itu berhenti menangis, lalu terlihatlah Akra datang dengan kue ditangannya.

Menunjukan 27 tahun.

"Maaf ya Ragas, ini ide Ilara buat ulang tahun lo, kami gak ngekhianatin Rageon kok, ye gak Han?"

"Hooh tenan, bercanda doang, btw Ila, KAPAN LO JADIIN GUE SELIR LO HAH!?"

Ilara terkekeh pelan, semua memang rencana nya, suprise ulang tahun untuk Ragas.

Bahkan Adeo juga ikut serta dalam ide ini, agar lebih menjanjikan.

"Sorry bro, keinginan Yasya itu perintah bagi gue." celetuk Adeo santai.

"Ila maaf tadi nampar lo.." cicit Akra bersalah.

Ilara mengibas pelan "Santai, udah pernah ditampar Heska jadi gak terlalu sakit."

"Aaaaaa Aya mah, jangan gitu!"

"Bercanda sayang, ayo tiup lilinnya dulu."

Ragas masih sesenggukan, sial! Dia udah ketakutan setengah mati.

"Terus berita di Tv gimana?" tanya Ragas sesenggukan.

"Err..sebenarnya Arjun kan kerja di stasiun Tv, dia minta sama tim nya untuk nyiarkan berita itu sebagai kesalahan teknis, hehe, berhasil kan?"

Ragas kembali memeluk Ilara, menangis keras dan mengucap syukur atas semua ini.

Dia sudah merencanakan banyak rencana untuk bunuh diri jika Ilara benar-benar pergi, menyedihkan sekali.

Ternyata cuma prank doang.

"Ayo dong tiup lilinnya!" seru Gehan.

"Sabar woy!"

Ragas melepaskan pelukannya dari Ilara lalu meniup lilinya cepat, baru setelahnya memeluk Ilara lagi.

"Terus..yang Asla itu gimana?"

"Ohh kalau itu memang beneran, dia kerja sama sama Handi, tapo Handi kan fans berat aku jadi dia pura-pura setuju supaya Asla percaya, terus si Asla berhasil disingkirin!"

Ragas legah, untunglah nenek lampir satu itu berhasil dilengserkan.

"Heska, aku punya kado buat kamu."

"Apa itu?"

Ilara melepas pelukan Ragas, kemudian mengeluarkan sebuah kotak beludru dari kantung celana nya.

"Ragas Maheskana, will you marry me?"

Semua shock, sekaligus tak percaya mendengar hal itu.

Sementara Ragas? Menangis haru dan mengangguk cepat, kesetaraan gender bro, gak masalah kan kalau cewek yang ngelamar hehehe.

"Yes! I will marry you Ilara Ayasya! YES! YES! KITA BAKAL BUAT ANAK YANG BANYAK! YES YES YES! HAHAHAHAHHAA."

Ragas meraih cincin itu lalu memakainya sendiri, kemudian memamerkan pada teman-temannya.

"Lihat nih! Gue otw kawin HAHAHAHAHHAHA."

Ini ulang tahun paling menegangkan sekaligus membahagiakan, Ragas senang, sangat amat senang!

Ya, aku juga senang kalau kalian senang, ehek.














Extra chapter [200 vote dan 80 komen kuy]

HAPPY KAN!? MUAHAHAHAHAHHAHAHAHAH

Protective Ilara [End]Where stories live. Discover now