4 (revisi)

38.7K 2.5K 35
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi-pagi sekali terdengar gedoran dari depan apartemen, suara tersebut terus menggema seolah pria itu lupa ada sebuah teknologi bernama bel pintu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pagi-pagi sekali terdengar gedoran dari depan apartemen, suara tersebut terus menggema seolah pria itu lupa ada sebuah teknologi bernama bel pintu. Sementara pemilik unit apartemen baru saja selesai mandi, merasa kesal karena mendengar gedoran seperti sedang terjadi gempa bumi.

"Sebentar kenapa, gak sabar banget."

Calluna membuka pintu sambil menggerutu, namun sosok pria itu langsung menyelonong masuk, ia yang tak siap dengan serangan mendadak dengan mudah membiarkan pria tadi masuk, Calluna menatap sosok itu nyalang.

"Kita perlu bicara," pinta Shaka.

"Pergi, aku gak pernah izinin kamu masuk. Sekarang keluar." Kekeh Calluna masih membuka pintu lebar, agar pengganggunya pagi ini segera musnah.

"Aku bisa berbuat nekat sama kamu. Ayo kita bicara dengan kepala dingin. Aku gak mau mwnggunakan pemaksaan sama kamu," ajak Shaka, mencoba menurunkan egonya.

"Gak ada yang perlu dibicarain lagi, sesuai kesepakatan kita. Aku udah kembaliin uang kamu tanpa nyicil, kurang ataupun melawan. Lihat! sekarang kamu malah ingkar janji. Pergi sebelum aku telepon keamanan buat seret kamu keluar!" Ancam Calluna dengan penuh rasa dendam. Ia tak ingin kalah, benar kata Sheren bahwa Shaka salah satu pria manipulatif, ingkar janji. Bisa-bisanya pemilik tubuhnya dulu menjalin hubungan dengan Shaka.

Calluna memundurkan langkahnya saat Shaka yang tiba-tiba menekuk lututnya lalu terlihat memohon.

"Maafin aku Luna, aku gak mau kita putus. Aku kemarin cuma gertak kamu, aku sayang sama kamu. Please kita mulai lagi," bujuk rayu suara buaya darat. Shaka menatap Calluna dengan tatapan penuh belas kasih dan permohonan. Bahkan Shaka mencoba meraih tangan Calluna untuk digenggam, namun segera mendapat tepisan dari sosok didepannya.

"Jangan gila kamu! aku mau kita udahan. Keluar! atau aku panggilin keamanan!" Teriak Calluna yang mulai takut. Hei dia belum pernah terlibat hubungan serius dengan pria manapun.

Tangan Calluna kembali digenggam Shaka, pria itu mencoba menarik Calluna agar tak melangkah menjauhinya.

Namun gadis itu terus meronta, ia bisa merasakan Shaka memiliki ambisi besar untuk tak melepaskannya. Calluna merasa sangat ngeri pada pria itu sekarang.

Another Life an Extra Antagonist (Selesai)Where stories live. Discover now