Mencoba Menerima

217K 11.1K 97
                                    

     Happy Reading!

 Semua hal yang kalian lakukan kepadaku

Akan kubalas sepuluh kali lipat lebih menyakitkan!

***

Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam, akhirnya Daisy mendapatkan informasi mengenai tubuh yang ia tempati. Sebenarnya ia masih tidak percaya dengan apa yang ia alami sekarang, tapi masalahnya semua ini terasa sangat nyata.

Daisy tersenyum smirk, dan mulai sekarang ia akan menerima dirinya sebagai Diana. Karena menolak pun percuma, tugasnya sekarang adalah merubah pandangan semua orang. Ah sepertinya ini akan sangat seru, semua orang pastinya akan terkejut dengan perubahan Diana.

Daisy mengisi segelas air putih lalu meminumnya hingga tandas, ia sangat haus setelah berbicara selama satu jam lamanya.

"Oh iya bik, tanggal dan tahun berapa sekarang?"

"Tanggal lima belas, bulan Maret, tahun dua ribu dua satu non."

Seketika Daisy syok. "Yang benar bik??"

"Iya non, emang ada apa?"

"Astaga!! ini tahun yang sama dengan kehidupan asli ku,  tapi bagaimana dengan tubuh asliku? aku harus mastiin sesuatu."

"Bik tolong hidupkan televisi nya sekarang!"

Bik Ratih pun berjalan untuk menghidupkan televisi, seakan memang takdirnya televisi yang baru hidup menampilkan berita tentang seorang model ternama bernama Daisy Mahesa yang meninggal setelah mengalami kecelakaan.

Seketika tubuh Daisy membeku, jadi tubuh aslinya benar-benar sudah tiada. Ia pikir Diana yang menempati tubuhnya, tapi ternyata tidak. Jadi dimana Diana sekarang, atau lebih tepatnya rohnya Diana.

Daisy memandang sendu televisi yang kini menampilkan wajah sedih kedua orang tuanya, ia tau bahwa kedua orang tuanya pasti sekarang sangat terpukul mengetahui bahwa putri satu-satu mereka telah tiada.

"Non kenapa nangis?"

"Ah, enggak bik. Cuman kelilipan aja kok." balas Daisy sambil menghapus air matanya.

"Yaudah kalau gitu saya permisi non mau ke belakang."

"Hm iya bik, makasih untuk waktunya."

"Sama-sama non, udah kewajiban saya juga. Yaudah non istirahat aja dulu, saya permisi." Pamit Ratih.

Setelah bik Ratih pergi, Daisy kembali merebahkan tubuhnya. Ia merasa pusing sekarang, dan tubuh Diana juga sepertinya lumayan lemah.

***

Daisy mengerjabkan matanya sambil melihat sekeliling. "Ini dimana lagi?" gerutu Daisy sambil melihat rumput yang terbentang luas.

"Hai Daisy!" sapa seorang wanita yang membuat Daisy melototkan matanya.

"Heh, kau kan Diana Maheswari yang tubuhnya sedang aku tempati."

Diana tersenyum sejenak, lalu memandang Daisy sendu. "Tubuh itu sekarang milikmu, aku sudah tenang disini. Tugas mu hanya perlu mengubahnya."

"Mengubahnya?" beo Daisy.

"Aku akan memberitahu mu semua memori tentang kehidupan ku, dan setelah itu kamu bebas mau mengambil langkah apa. Tapi tolong jangan tinggalkan Vano."

Diana terdiam sejenak lalu menatap lekat Daisy. "Vano Dirgantara, dia adalah suamiku. Kami menikah karena perjodohan, dan kau tahu dia tidak pernah menganggapku."

Transmigrasi Istri Tak DianggapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang