Transmigrasi Vira || 30

29.2K 2.3K 119
                                    

Happy reading

Malam ini,Nara berkunjung ke apartemen abangnya.

"Bang"panggil Vira dengan Snack ditangannya.

"Apa?"tanya Elang menatap Vira sebentar,lalu matanya kembali fokus menatap layar komputer.

"Vira mohon,Abang keluar ya dari pekerjaan Abang.masih banyak pekerjaan diluar sana bang"

Jari-jari Elang berhenti mengetik diatas keyboard.

"Gabisa"ucap Elang singkat.

"Kenapa enggak?Rion ngancem Abang?jawab yang jujur bang Elang!"paksa Vira.

"Kamu akan tau alasannya.tapi ga sekarang"

"Aku maunya sekarang"

"Kamu ga akan paham"

"Vira udah remaja bang,aku pasti bisa ngerti"

Elang tak menggubris kata-kata adiknya.kini jarinya kembali bergerak lincah di atas keyboard.

Vira menghela nafas kasar.

"Oke,aku ga akan paksa Abang lagi.tapi aku cuma mau satu permintaan."ucap Vira.

"Apa itu?"tanya Elang.

"Jangan bunuh orang."

Tubuh Elang terasa kaku.Elang mengepalkan tangannya sesaat.

"Abang ga bunuh orang"sahut Elang.

"Terus apa yang dimaksud dari jual organ tubuh manusia?"

"Abang memang ditugaskan di bagian itu,tapi bukan berarti Abang ikut ngebunuh."

"Tapi kalo sampe polisi tau,Abang pasti langsung dipenjara bang!"

"Abang tau,tapi itu emang udah konsekuensi yang harus Abang terima Vira"

"Jadi Abang ga masalah kalo dipenjara?kalo Abang dipenjara,sama aja Abang ninggalin aku."

"Abang ga akan ninggalin kamu"

Vira mengalihkan pandangannya, mulutnya sudah lelah berdebat dengan Elang yang pada dasarnya keras kepala.

Elang memeluk tubuh adiknya, mengusap rambut Vira yang tergerai.

"Kamu ga perlu khawatir,abang bakal baik-baik aja kok.dan Abang ga akan pernah ninggalin kamu,adik Abang yang tersayang"

Vira tersenyum haru sembari menahan isakannya.jarang-jarang Elang berbicara so-sweet seperti ini, sekalinya bicara saja membuat rasa haru menyeruak direlung hatinya.

"J-janji?"tanya Vira dengan hidung yang sudah memerah karena tangisannya.

Elang terkekeh gemas.

"Iya Vira sayang"

Vira memukul lengan Elang pelan,rasanya sedikit geli jika dipanggil seperti itu.

"Aku nginep ya bang"

"Iya,tapi kayaknya Abang harus sumpel telinga Abang sama kapas deh"

"Loh, kenapa?"

"Kamu kan kalo tidur kayak kebo, dengkurannya keras"

"Mana ada!Abang ih!"Nara memukul dada Elang, sedangkan Elang tertawa kencang.

"Utututu maafin abang ya,Abang cuma bercanda.yaudah ayo tidur"

Mereka berjalan menuju kamr,lalu merebahkan tubuhnya masing-masing.keduanya terlelap dengan berpelukan.

Dan bisa-bisanya Vira lupa,tidak meminta izin kepada keluarga Nara yang sudah dilanda kepanikan saat ini.

Transmigrasi Vira [END]Where stories live. Discover now