Transmigrasi Vira || 57

15.7K 1.3K 108
                                    

Happy reading

Nara merenung dengan tatapan kosong.Ana sudah kembali,lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?Apa Ana akan kembali menyiksanya seperti dulu lagi?

Tubuh Nara meremang,ia jadi teringat pada serbuan hewan-hewan itu.Nara merebahkan tubuhnya,netranya menatap langit-langit kamarnya dengan sendu.Andai saja Elang masih ada,Nara pasti bisa mengadu bahwa dia takut,takut Ana akan kembali memperlakukan nya seperti waktu itu.

"Bang,aku masih gak nyangka kalo bang Elang udah gak ada."Nara tersenyum miris,matanya memburam karena terdapat air mata yang berada di pelupuk matanya.

Entah apa yang akan terjadi selanjutnya,Nara hanya berharap tidak akan ada lagi yang pergi meninggalkannya.

*****

Seorang pria menatap bawahannya dengan tajam,"Apa maksud perkataan mu itu hah!?"Tanya Arzo.

"Saya sudah menyelidiki wanita itu,dan ternyata dia masih hidup Tuan."Jawab bawahannya.

Arzo memijit pelipisnya,"Bagaimana mungkin wanita itu hidup kembali?Ini benar-benar tidak masuk akal."

"Apa wanita itu punya kembaran?"Tanya Arzo.

"Tidak,tuan."

"Dasar keparat!Selidiki kembali,aku yakin bahwa wanita jalang itu sudah mati.Aku sendiri yang membakar jasadnya yang busuk."

"Kalau begitu,saya akan kembali menyelidiki wanita itu.Saya permisi,tuan."Pria itu membungkuk hormat,setelah itu keluar dari ruangannya.

"Omong kosong macam apa itu?Cih,apa wanita itu pikir aku mudah tertipu?"Gumam Arzo.

Arzo mengotak-atik komputernya,mencari informasi yang mungkin tidak ditemukan oleh bawahannya.Arzo menyipitkan matanya,seutas seringaian terbit menghiasi wajahnya.

"Handerson Tsukasa?Hm,ternyata tua bangka itu belum kapok juga ya?"

"Terimakasih,Erson.Berkat kau,aku jadi bernafsu untuk kembali membunuh."

"Joma!"Panggil Arzo,setelah itu pria yang bernama Joma itupun datang ke hadapannya.

"Ada apa,tuan?"Tanya Joma.

"Lacak keberadaan Erson."Perintah Arzo.

"Baik,tuan."

"Sebelum aku membunuhnya,lebih baik aku bertemu dengan gadisku dulu untuk mengisi energi."Gumam Arzo tersenyum cerah.

*****

Nara membaca novel ditangannya dengan raut wajah serius,namun atensinya kini teralih karena suara keras yang berasal dari balkon kamarnya.Nara membelalakkan matanya saat tahu siapa yang menyelinap masuk."Rion!?"Pekik Nara.

Arzo mengubah ekspresi nya menjadi datar,"Aku Arzo,bukan Rion."ucap Arzo.

Nara menatap iris mata Rion yang berwarna merah menyala,ah ternyata pria didepannya ini adalah Arzo.Nara beringsut mundur saat Arzo berjalan mendekat.

"Ngapain Lo kesini?Pergi sana!"Usir Nara.

"Aku udah capek-capek kesini loh,lagipula aku kesini cuma mau ngisi energi doang."ucap Arzo.

"Kalau mau dapat energi minum aja extrajos!"Seru Nara.

Arzo terkekeh geli,"Gadisku ini lucu sekali."Gumam Arzo.

"Ngomong apa Lo!?"

"Enggak,aku nggak ngomong apa-apa."

"Yaudah pergi sana!"

"Ingin membunuh orang harus banyak energi,bukan?Dan energiku itu kamu."

"Apa?Lo,mau bunuh orang?"

"Iya,sayang.Kenapa?Kamu kaget?"Arzo berjalan mendekat.

Transmigrasi Vira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang