Transmigrasi Vira || 59

14.6K 1.2K 32
                                    

Happy reading

"Huft,akhirnya selesai juga."ucap Nara seraya berkacak pinggang.

Nara sudah menyiapkan banyak makanan ringan serta minuman yang menyegarkan,ya tentu saja untuk para sahabatnya.Nara melirik ke arah jam dinding,sebentar lagi mereka pasti akan sampai,pikir Nara.

Ceklek

Nara yang mendengar suara pintu terbuka pun refleks menoleh,"Ada apa bang?"Tanya Nara pada Reza.

"Di cariin teman-teman kamu tuh."Jawab Reza.

"Oh,udah datang toh?"Gumam Nara.

"Dek,"Panggil Reza.

"Ha?"Nara menatap Reza penuh tanda tanya.

"Mereka mau nginep disini kah?"

Nara mengangguk sebagai jawaban,Reza menghela napas panjang.

"Memangnya kenapa?"Tanya Nara yang bingung melihat ekspresi Reza.

"Ya nggak papa sih,tapi bilangin ke mereka ya.Tolong jangan berisik waktu tengah malam."Reza tersenyum culas.

"Hehe, iya-iya bang.Ntar aku bilangin dah."ucap Nara.

"Oke,sana samperin teman kamu.Ntar ngoceh lagi."

*****

"Omo-omo,beneran di siapin dong!?"Kania memekik heboh saat melihat banyak makanan ringan kesukaannya.

"Tengkyu Nara,Lo bener-bener best deh kalo soal makanan gini."ucap Lisa yang sudah mencomot sebuah donat.

"Iya, sama-sama."ucap Nara tersenyum manis.

"Nar,Lo ada laptop kan?"Tanya Hilda di angguki Nara.

"Napa?Mau nonton film?"Tebak Nara.

"Iya dong!Masa gak nonton film sih,kan kalo gak nonton itu rasanya hampa."ucap Hilda dramatis.

"Plis,jangan horor!"Sahut Kania.

"Masih parno an Lo ya?"Ejek Nara.

"Yeu!Lo juga parno an gitu ogeb!"Seru Kania membuat Nara tertawa.

"Yaudah ayo nonton film berbie aja."Usul Lisa.

"Jangan lah,gak seru.Mending nonton anu-anu."ucap Hilda tersenyum cabul.

"Sesad Lo anjing!"Seru Lisa mengusap dada sabar.

"Anu-anu itu apa ya?"Tanya Kania.

"Halah!Gak usah sok polos Lo!"Sarkas Nara lalu memukul kepala Kania.

"Aduh!Jangan mukul dong!Nanti kalo otak gue melorot gimana hah!?"ucap Kania sambil mengusap kepalanya.

"Bocah stres!"Hardik Nara dan yang lainnya.

"Jahat banget sih,kan gue emang gatau maksud dari ucapan Hilda tadi."ucap Kania memanyunkan bibirnya.

"Ini nih,ciri-ciri bandar yang sok polos."ucap Hilda seraya menunjuk Kania.

"Sudahi tengkar mu,mari makan bersamaku."Celetuk Nara yang sudah menyantap Snack bersama Lisa.

"Wah kalian parah sih!Ngajak nya waktu makanan tinggal setengah."ucap Kania dramatis.

"Ya salah sendiri,siapa suruh gaduh mulu."Cibir Lisa.

Nara hanya menggelengkan kepalanya.Ya beginilah sikap mereka,selalu bertengkar.Namun anehnya,persahabatan mereka justru semakin erat walau banyak bertengkar nya.

******

Waktu telah menunjukkan pukul dua dini hari.Nara dan kawan-kawannya sudah tertidur dengan pulas di atas ranjang Nara yang lebar.Seorang pria menyelundup masuk kedalam kamar Nara melalui balkon.

Transmigrasi Vira [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang