Transmigrasi Vira || 62

22.5K 1.5K 150
                                    

Happy reading

Waktu telah menunjukkan pukul 12.09,itu berarti waktu makan siang sudah tiba.
Nara menatap banyak makanan didepannya dengan penuh minat.

"Makan yang banyak."tutur Rion mengacak rambut Nara pelan.

Nara hanya bergumam tak jelas,tangannya fokus menyuapkan makanan kedalam mulutnya.Rion yang melihat itupun terkekeh gemas,ia terus menatap Nara hingga membuat gadis itu menatapnya bingung.

"Ngapain Lo liatin gue mulu?"ketus Nara.

"Aku-kamu."peringat Rion.

Nara berdecak kesal,mengatur sekali.Pikirnya."Makan.Liat aku doang gak bikin kenyang."cetus Nara.

Rion tersenyum manis,inilah yang ia tunggu sedari tadi.Rion ingin Nara mengingatkannya untuk makan.
"Siap sayang.Besok-besok ingetin aku lagi,ya."

Nara tak menanggapi ucapan lelaki disampingnya,fokusnya hanya pada makanan yang ia santap sekarang.Sangat lezat.

"Kamu suka?"tanya Rion yang melihat Nara menyantap makanan tersebut dengan lahap.

Nara mengangguk sebagai jawaban.Rion lagi-lagi tersenyum senang.Yah,tinggal bersama orang yang kita cintai memang menyenangkan.Dan Rion sangat bahagia karena sudah mewujudkan impiannya;tinggal bersama Nara.

Beberapa menit kemudian

"Aduh,jangan gini terus dong."gerutu Nara pada Rion yang memeluknya erat.

"Kenapa?Cuma peluk doang aja kok."ucap Rion menaruh wajahnya di ceruk leher Nara.

"Jangan gini!Geli tau!"seru Nara tak nyaman.

Rion tersenyum licik,dengan sengaja ia meniup leher Nara membuat sang empu merinding di tempat.Nara refleks memukul kepala Rion dengan keras.

"Sakit sayang,"ucap Rion dengan wajah cemberutnya.

Nara menahan kedutan di bibirnya,menahan senyuman yang ingin segera dikeluarkan.Kenapa Rion terlihat imut jika mode seperti ini?
Nara menggelengkan kepalanya cepat,mengusir pikiran aneh yang hinggap di otaknya.

"Kepalaku jadi pusing,"gumam Rion kembali menyenderkan kepalanya di pundak Nara,tangannya beralih mengambil tangan Nara agar mengusap kepalanya.

"Apaan sih?"tanya Nara bingung.

"Dasar gak peka."cibir Rion lalu mendongak,menatap Nara yang juga sedang menatapnya.

Cup

Rion mengecup pipi Nara cepat,membuat Nara membelalakkan matanya."Heh!Jangan macam-macam Lo ya!"peringat Nara.

Rion mendatarkan ekspresi nya."Udah berapa kali aku bilang hm?Kosakata kamu Lo-gue terus.Susah banget ya kayaknya buat inget permintaan aku itu?"

Nara meneguk salivanya kasar,entah kenapa dirinya merasa terintimidasi dengan aura gelap yang dikeluarkan Rion.

"Ya memangnya wajib banget apa?Gue rasa enggak."ucap Nara.

"Wajib."tekan Rion.

Nara mencibir dalam hati, menyebalkan sekali.

"Sayang,ak-"ucapan Rion terpotong,saat mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

"Ck,bosan hidup huh?"gumam Rion yang merasa terganggu.

"Aku bukain ya."ucap Nara hendak beranjak dari ranjang,namun dengan cepat Rion mencegahnya.

"Nggak boleh.Kamu disini aja,biar aku yang buka."ucap Rion membuat Nara menghela napas pasrah.

Rion melangkah menuju pintu,lalu membuka pintu kamarnya.Nampak wajah Zico yang terlihat serius.

"Ada apa!?Menggangu saja."sinis Rion.

Transmigrasi Vira [END]Where stories live. Discover now