Transmigrasi Vira || 31

27.4K 2.3K 71
                                    

Happy reading

"Gadis pembangkang kayak kamu enaknya dihukum gimana hm?"

Nara menatap Rion sinis.

"Lo bersikap kaya gini buat apa sih!?Lo lupa?kita udah ga ada hubungan apapun Rion"tekan Nara.

Rion tertawa sinis,netranya menatap gadis yang berada  di kungkungannya dengan datar.

"Aku ga perduli soal status sayang.yang terpenting kamu cuma milik aku,mau kamu suka atau enggak,aku ga peduli."

"Brengsek!"umpat Nara hendak meninju Rion,namun dengan gesit Rion mencekal tangannya.

"Gadisku yang manis ini benar-benar sudah menjadi kelinci kecil yang nakal."Rion memborgol kedua tangan Nara ke sisi ranjang,dengan mimik wajah datar.

"Apa-apaan Lo hah! sialan!lepasin gue bajingan!"berontak Nara dengan kedua tangan yang sudah terborgol.

Rion tak menggubris,dilanjut dengan memborgol kedua kaki Nara di sisi bawah ranjang.oke,Nara sudah sangat mirip tahanan sekarang.

"RION!LO UDAH KELEWATAN TAU GAK!?"bentak Nara dengan tubuh yang sudah lemas.semakin dia memberontak,maka borgol itu semakin melukai tangan dan kakinya.

"Aku ngelakuin semua ini juga karena salah kamu sendiri."cetus Rion lalu mengecupi wajah Nara.

Nara menggelengkan kepalanya menghindari ciuman Rion.

"Lo udah gila!gue punya salah apa hah!"sentak Nara.

"Kamu terlalu banyak memberontak.ga nurut,dan kamu udah menggoda banyak pria.mau jadi jalang heh?"

"Jaga ucapan Lo bangsat!"desis Nara menatap Rion bengis.

"Mulut kamu ini bener-bener toxic ya"geram Rion lalu mencium bibir Nara.

Mata Nara terbelalak,lalu menggelengkan kepalanya kekanan dan kekiri untuk mengindari ciuman Rion.namun Rion menahan wajah Nara dan memperdalam ciuman mereka.

Beberapa menit sudah berlalu,dan Nara sudah mulai kehabisan nafas.Nara hanya bisa pasrah,memangnya apa yang bisa dia perbuat?tangan dan kakinya saja diborgol.

Rion yang menyadari itupun melepas ciuman mereka,walau ada rasa enggan.Rion tersenyum puas saat melihat bibir Nara yang terlihat memerah dan bengkak,lalu ibu jarinya  mengusap sisa saliva di bibir Nara.

"Bibirmu manis,aku suka"bisik Rion lalu mengecup kening Nara sekilas.

"Kenapa Lo lakuin ini?kenapa?"tanya Nara dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Karena aku cinta sama kamu"jawab Rion dengan senyuman manisnya,namun bagi Nara hanyalah senyuman iblis.

"Lo ga cinta sama gue Yon,Lo cuma terobsesi"

Mata Rion berkilat marah.dia marah,karena bisa-bisanya Nara menganggap perasaan cintanya itu hanya obsesi semata.

"Kamu gatau apa-apa soal perasaan aku darling,jadi jangan pernah anggap rasa cinta aku cuma obsesi semata."desis Rion sembari mencengkeram pipi Nara.

Nara terkekeh sinis.

"Sadar Yon!Lo harus nerima kenyataan,kalo perasaan Lo itu cuma sekedar obsesi.kalo Lo emang cinta sama gue,mana mungkin gue diperlakukan kaya gini?Lo memperlakukan gue seolah-olah gue tahanan.orang yang cinta ga akan pernah nyakitin orang yang dia cintai.tapi Lo?Lo bahkan lebih dari menyakiti"

Rion mengacak rambutnya frustasi,Rion menggeram marah dan melempar lampu tidur yang berada didekatnya.Nara terjengkit kaget.

"ARGHHH GUE GA TER-OBSESI NARA!GUE CINTA SAMA LO!GUE TAU PERBUATAN GUE INI UDAH BUAT LO SAKIT,TAPI CUMA INI CARA SATU-SATUNYA BIAR LO BISA GUE MILIKI!kalo gue ga ngelakuin ini,mana mungkin Lo mau sama gue.kalo gue ga ngelakuin ini,sampai kapanpun juga Lo ga akan pernah jadi milik gue"teriak Rion diakhiri dengan lirihan.

Transmigrasi Vira [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora