[27 : Gagal]

78 13 2
                                    


Hi! Maaf banyak typo, and.
.
.
Happy Reading
.
.
.
.

#Flashback

"Huh malas banget balik ke kelas" ujar ku melangkahkan kaki dengan malas. Aku baru saja kembali dari ruang guru untuk mengumpulkan tugas karena sang guru tak hadir jadilah tugasnya dikumpulin langsung dimejanya.

Ku bawa kedua kaki ini melangkah menyelusuri lorong sepi, tentu saja sepi sekarang sekarang kan belum jam istirahat. Tak ada yang aneh sih,setidaknya sampai dilorong menuju tangga, aura disini jahat. Oke oke itu hanya perumpaan, aku hanya merasa tak nyaman seperti sedang dimata matai. Hanya tinggal lima langkah lagi untuk diriku sampai didepan tangga, harusnya aku berbelok lalu menaiki tangga dengan santai, tapi sekarang tidak.

Ku hentikan langkah ku kala tak sengaja mendengar samar-samar suara dua orang gadis dari balik tembok itu, kening ku mengernyit bingung begitu juga alis ku yang terangkat kala mendengar ucapan kedua gadis itu.

"Dalam hitungan ke 5, langsung siram oke?"

"Iya iya bawel, tapi ini udah pasti dia kan?"

"Pasti kok, tadi gua sendiri yang liat dia diujung lorong"

"Oke, ga sabar gua liat dia basah kuyup terus bau hahaha"

"Stt jangan ketawa bego nanti kita ketahuan"

"Ya ya ya, tapi kok langkahnya ga kedengaran lagi sih?"

"Eh iya! Ck lo sih berisik"

"Dih, kok gua?"

"St udah kita tunggu aja yakin gua dia bakal lewat sini"

Itulah yang ku dengar, jangan bilang aku menguping tapi salahkan saja mereka yang terlalu berisik dan telingaku yang terlalu sensitif oke. Aku yang sadar akan bahaya jelas akan langsung menghindar, itulah kenapa sekarang aku berjalan berlawanan arah dengan sangat pelan, masa bodoh dengan kelas toh tidak ada guru jadi mending menyelamatkan diri sekalian membolos kan.

Tapi aksi kabur ku justru digagalkan oleh Boa Seam, ish ini menyebalkan.

"Kembali ke kelas mu Renji Haksaeng, jangan berkeliaran"

Ah guru yang menyabalkan, dengan terpaksa aku hanya menurut dan berbalik kembali.

"Ah ne Boa Seam"

Dan ketika aku kembali hendak berbelok menuju lorong tadi aku bisa melihat kedua gadis itu mengintip sebelum mereka kembali bersembunyi, aki bahkan sempat tersenyum licik pada kedua gadis itu, yang mungkin tidak menyadari jika aku melihat mereka.

'Uh apa yang harus gua lakukan? Akan sangat memalukan terkena jebakan anak kecil seperti itu' batin ku, otak ini terus mencari cara agar bisa lolos dan selamat dari dua setan didepan sana. Sampai sebuah ide terlintas diotak ku, ku lirik Boa Seam yang berjalan dibelakangku lalu ke kembali ke arah depan. Senyum licik jelas tergambar diwajahku tapi tentu guru dibelakangku tak akan melihatnya.

Dengan sengaja ku pelankan langkah ku sampai posisi ku berubah jadi dibelakang guru wanita itu, dan tepat ditempat aku berhenti tadi aku kembali berhenti, membiarkan Boa seam melangkah sendirian, dalam hati ku ucapkan kata maaf berulang kali.

I'm Not HimWhere stories live. Discover now