[39 : Hilang]

73 10 1
                                    

Maaf banyam typonyaaaa
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Pagi hari datang dengan cepat, matahari terlihat begitu cerah menerangi bumi menggantikan posisi rembulan. Semua orang memulai aktivitas seperti biasa tanpa prasangka akan kejadian buruk yang terjadi saat rembulan menguasai bumi.

Kecerian dipagi hari begitu terasa, tapi apa kecerian itu masih ada saat sebuah fakta diketahui? Nyatanya tak ada yang tau apa yang sudah terjadi saat rembulan menduduki singgasananya.






"Loh YangYang lo sendiri?" tanya Haechan bingung, pasalnya saat ini ia melihat YangYang datang sendirian kesekolah padahal harusnya kan ada Renji juga bersama pemuda itu.

YangYang hanya meanggukan kepalanya, dan menarik Haechan untuk segera menuju kelas mereka karena bel masuk sudah berbunyi. Dan hal itu membuat Haechan bingung, tapi pemuda pudu itu mencoba berfikir positif, mungkin saja Renji sudah ada dikelaskan?.

Tapi yang keduanya dapat saat dikelas justru kursi Renji yang kosong tanpa pemiliknya. YangYang menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung kemana sepupunya itu. Pasalnya YangYang juga mengira Renji sudah berangkat tadi ditambah dengan dirinya yang nyaris terlambat hari ini.

"Renji ga bareng kalian?" tanya Hyunjin heran karena hanya melihat YangYang juga Haechan yang datang. Oh saat ini kelas masih rusuh meski sudah jam masuk, tentu itu karena sang guru belum menampakan batang hidungnya.

"Gua telat bangun, jadi gua kira dia pasti berangkat sendiri. Biasanya gitu kan?" ucap YangYang begitu duduk ditempatnya, Hyunjin dan Haechan meangguk mengiyakan, meski nyatanya sekarang berbeda.

"Apa mungkin dia mau bolos ya?" tebak Haechan seraya menatap kedua sahabatnya itu. Hyunjin meanggukan kepalanya beberapa kali, menurutnya tebakan Haechan ada benarnya.

"Mungkin sih" saut Hyunjin disela anggukan kepalanya.

YangYang juga ikut mengiyakan tebakan Haechan. Mungkin saja Renji memang butuh waktu sendiri lebih lama jadi ia ingin bolos saja hari ini. YangYang juga diminta sang ayah untuk membiarkan Renji sendiri untuk beberapa saat, tidak boleh memberikan tekanan lebih pada sepupunya itu. YangYang cukup sadar bahwa sepupunya sedang tak baik saja, tapi tak ada yang bisa ia lakukan jika sudah seperti ini, mereka hanya perlu mengawasi Renji dari jarak aman dan memberikan waktu luang untuk pemuda itu.















"YangYang!" panggilan itu sukses membuat sipemilik nama menoleh pada sipemanggil yang berdiri ditengah keramaian koridor.

Ekspresi pemuda itu langsung berubah datar dengan sorot mata permusuhannya pada sipemanggil. Dan perubahan itu sedikit banyak menuai tanda tanya bagi orang orang yang melihatny.

"Jung Jisung" balas YangYang menyebutkan nama lengkap sipemanggil dengan nada datarnya. Sedangkan Haechan yang berdiri disamping YangYang pun menunjukan ekspresi malas dan jengahnya, berbeda dengan Chenle dan Hyunjin yang hanya bisa diam meski mereka sudah tau apa yang terjadi.

Jisung terdiam sesaat kala mendengar nada yang digunakan oleh pemuda itu, sepertinya YangYang juga begitu marah dengannya, Ah apa yang kau harapkan Jung.

"Dimana Renji?" tanya Jisung langsung tanpa basa-basi, dirinya cukup tau kedua pemuda didepannya tak akan mau lagi untuk sekedar basa basi dengan dirinya.

"Buat apaan lo nyariin Renji?" balas YangYang dingin, merasa tak suka nama sepupunya disebut oleh pemuda Jung itu.

"Lo ga perlu tau. Kasih tau gua mana dimana Renji" ujar Jisung. Ia tau Renji tak ada disekolah karena jujur saja pemuda Jung itu sudah berkeliling keseluruh penjuru sekolah ini hanya untuk mencari pemuda itu.

I'm Not Himحيث تعيش القصص. اكتشف الآن