[48 : kasih sayang dan luka]

102 13 5
                                    


Dipublish tanpa revisi dan baca ulang, jadi kalau ada typo dan kesalahan lainnya mohon maap
.
Happy Reading!
.
.
.
.
.
.

Sinar matahari pagi menjadi hal pertama yang Renji dapatkan setelah terbangun dari tidurnya, ia merasa tidurnya kali ini jauh lebih nyaman, dan nyenyak dari sebelumnya. Mungkin itu karena beberapa masalah sudah teratasi.

Tanpa menunggu waktu lebih lama Renji beranjak guna membersihkan dirinya, ia tentu masih ingat kalau sekarang dirinya bekerja meski diperusahaan milik kerabatnya sendiri. Tapi Renji harus tetap disiplin sebisa mungkin ya kan? Terlebih YangYang pasti tak akan membiarkannya lepas kali ini.

Selang beberapa menit Renji keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi, tepat saat ia keluar YangYang juga keluar dari kamarnya. Keduanya saling pandang satu sama lain, YangYang masih tak menyangka bahwa sepupunya, saudaranya yang dianggap sudah tiada ternyata masih hidup dan sekarang kembali padanya.

"Sarapan diluar aja yuk" ajak Renji, suaranya memecah keheningan diantara mereka. Bahkan Renji sudah melangkah lebih dulu, ia tak kuat melihat ekspresi yang dikeluarkan YangYang saat ini.

"Mau makan apa?" tanya YangYang, terlihat pria itu melangkah disamping Renji. Keduanya menuruni tangga bersama dengan beberapa maid yang menatap mereka.

"Yang ringan aja" jawab Renji.

Keduanya berhenti tepat digarasi, ada dua mobil didepan mereka. Tentu saja itu mobil milik mereka, tapi keduanya enggan masuk ke mobil masing masing.

"Gua berangkat bareng lo ya?" ucap YangYang, sebelum mendapat jawaban dari sang empunya pria itu terlebih dahulu masuk ke dalam mobil.

Renji menghela nafas dan menggeleng pelan melihat tingkah seenaknya YangYang. Pada akhirnya Renji dan YangYang berangkat bersama menggunakan mobil Renji dan tentu saja ia yang menyetir.


Selesai sarapan keduanya lansung menuju kantor, YangYang ada pertemuan dengan client sedangkan Renji ada pertemuan dengan bagian keuangan perusahaan.

Kehadiran keduanya yang datang secara bersamaan dengan mobil yang sama tentu menjadi buah bibir para kariawan lainnya. Ya salah Renji juga yang berhenti dilobi dan membiarkan security memindahkan mobilnya.

------------

#Heh curut itu permintaan YangYang -Renji

#iya ren ampun:) -author

#udah ges biarin mereka ribut, yok lanjut -YangYang

------------

"Eh kok Sajangnim bisa datang bareng Pak Ryan?"

"Ga tau, mungkin mereka temanan"

"Mungkin sih, bukannya dari kemarin kemarin Sajangnim pengen ketemu sama Pak Ryan terus"

"Entah kenapa aura Pak Ryan lebih gelap dari Sajangnim"

"Iya auranya mirip sama Yibo Sajangnim"

"Mereka ada hubungan khusus?"

"Heh ga mungkin, Sajangnim kan udah punya tunangan"

Ya seperti itulah kira-kira bisikan para karyawan, bernyali besar ya. Mereka kayanya ga takut dipecat, tapi YangYang pun ga ada niat buat mecat. Lebih tepatnya mereka berdua memilih abai akan hal itu.

I'm Not HimWhere stories live. Discover now