[29 : 5 vs 1]

87 13 0
                                    

Pagiiiii, sarapan wp yuk. Masih bnyk
typo jdi maaf
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

Renji berjalan dengan pelan disepanjang koridor yang sudah sepi, para siswa sudah pulang sejak beberapa menit lalu sedangkan dirinya baru saja selesai piket. Diliriknya jam yang melekat dipergelangan tangannya, ada sekitar 20 menit lagi sebelum anak kelas 3 pulang yang artinya ia harus menunggu Jisung selama 20 menit mengingat ia berangkat bersama pemuda itu tadi.

Dalam keheningan Renji melangkah menuju gedung tempat kelas Jisung berada, banyak sekali hal yang dipikirkan diotak dan hatinya. Hal yang selama hampir 1 bulan ini ia coba lupakan, sesuatu yang sudah menganggunya sejak pertama kali menginjakkan kaki di negeri ginseng ini.

Helaan nafas pemuda itu sudah tak terhitung berapa kali tapi yang jelas dirinya benar benar lelah, entah itu karena mimpi anehnya 2 minggu yang lalu, mimpi mengenai Renjun yang masih menghantuinya juga karena Wonyoung dan Heejin yang tak kenal lelah dan terus mengganggunya.

Karena terlalu asik dengan lamunannya Renji sampai tak menyadari kalau dirinya dihadang oleh lima orang pemuda.

"Berhenti" suara salah satu dari kelimanya menyadarkan Renji dari lamunannya. Pemuda manis itu menatap lima orang dihadapannya dengan wajah datar.

"Apa mau mu?" tanya Renji dengan nada dingin, ia sedang malas berkelahi sekarang.

"Simpel, ikut kami secara suka rela atau kami akan menghajarmu" balas salah satu dari mereka.

"Cih kalian pikir gua takut?" ujar Renji remeh, pemuda itu bahkan sudah mengambil ancang ancang siap menyerang ke lima pemuda itu.

"Hajar dia" titah orang itu lagi, sepertinya dia ketuanya disini.

Akhirnya perkelahian itu tak bisa dihindari, meski Renji dikepung oleh kelima orang itu belun lagi dengan perbedaan tubuh yang kentara tapi tak membuat Renji kesulitan. Dengan gesit pemuda itu menghindari serangan salah satu dari orang asing itu lalu membalasnya dengan tendangan yang membuat orang itu langsung tersungkur.

(Ung maap ya, aku ga pinter bikin adegan berantem:")

Selanjutan pukulan yang dilayangkan oleh Renji ditambah tendangan berhasil menjatuhkan satu orang lainnya.

'2 tumbang sisa 3' batin Renji sambil mengawasi ketiga orang yang mengepungnya. Tapi na'as karena sedikit lengah saat melawan dua orang dihadapannya Renji tak menyadari serangan dari belakang membuat punggungnya berhasil mendapatkan satu tendangan dan itu cukup untuk membuatnya oleng, karena sungguh tenaga orang itu tak main main.

Tak sampai disitu Renji kembali mendapatkan satu pukulan tepat dipipinya, itu membuat pipinya memar dan sudut bibirnya sobek. Rahang pemuda Liu itu mengeras menatap ketiga pemuda yang baru disadarinya mengenakan seragam yang sama dengannya.

"Ck sialan" maki Renji sambil maju dan menyerang ketiga orang itu tanpa ampun, sampai akhirnya mereka semua tumbang. Sadar akan gelagat ke limanya yang mencoba kabur, Renji dengan sigap menginjak tangan orang yang dia yakini sebagai bos dari keempat orang lainnya. Sedangkan sisanya ia biarkan kabur toh bosnya saja sudah cukup.

Disejajarkan tubuhnya dengan pemuda malang yang sudah babak belur dibuatnya itu, masih dengan tangan yang dirinya injak.
"Im Hyunseo-" ujar Renji membaca name tag pemuda itu, dari warna name tagnya saja Renji sudah tau kalau pemuda itu adalah siswa kelas 1, nah pertanyaannya kenapa mereka menyerang dirinya.

I'm Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang