[49 : let it go and start = happiness ]

221 11 4
                                    


Hi!! Masih ingat sama ini cerita ga?? Maaf bgt baru bisa lanjutin sekarang, waktu yang mepet, ditambah aku kehilangan mood buat nulis. Setiap aku mau nulis selalu bingung mau lanjut kaya apa, jadi proses nulisnya lelet banget kaya siput. Oh ya beberapa part sebelumnya aku gabungin jadi satu dan untuk part ini aku unpub terus aku rombak.

Ga banyak yang aku ubah, hanya beberaba dan nambahin beberapa adegan aja. Semoga kalian enjoy ya

⚠️Di publish tanpa revisi dan baca ulang, kalau ada typo tolong dimaklumi.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

"Jisung..."


Gumam Renji pelan, ia tak menyangka akan bertemu dengan Jisung ditempat ini.


"Renji..."


Jisung menatap tak percaya pada sosok dihadapannya saat ini, apa ia mulai gila?.


Renji mundur dengan perlahan, jujur ia belum siap bertemu dengan Jisung. Sedangkan jisung yang melihat Renji mundur lantas berjalan dengan cepat sampai akhirnya berhasil memeluk pria itu.


Jisung yang tadi berpikir bahwa yang dia liat hanya imajinasi sekarang menyadari bahwa semua ini kenyataan. Sosok itu bukan halusinasinya, bukan pula arwah. Itu benar benar Renji, ia yakin itu.


"Maafkan aku Ren, maaf.. aku tau semua ini salahku, kau boleh hukum aku tapi jangan pergi lagi" ucap Jisung seraya memeluk Renji dengan erat.

Renji hanya terdiam ditempatnya, tatapannya yang lurus kedepan begitu kosong, tubuhnya membeku dan ia mulai merasa dadanya sesak.


"Aku senang kau kembali, kamu bisa hukum bajingan ini sekarang.... Aku menyesal Renji-ya" lanjut Jisung tapi Renji masih tak membalas ucapannya.


"Kamu pasti ga sudi ngomong sama bajingan ini ya. Ga perlu bicara, cukup pukul aku, lakukan sesukamu. Asal jangan pergi, jangan susul bundamu dan mamaku Ren" ucap Jisung lagi, air matanya sudah luruh sejak awal dirinya memeluk Renji.


"Le....pas.." ucap Renji dengan lirih, beruntung Jisung dapat mendengar dengan jelas ucapannya.


Jisung pun melepaskan pelukan itu seperti yang Renji inginkan. Sedangkan Renji yang merasa pelukan Jisung tak seerat tadi lantas mendorong pria itu menjauh darinya.


Ditatapnya Jisung dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan. Entahlah, perasaan Renji saat ini campur aduk ditambah dadanya yang semakin sakit, persis seperti saat dia bertemu dengan Lucas tempo hari.

Perlahan Renji luruh, jatuh terduduk ditanah sembara menepuk dadanya sendiri.


"REN??!!" seru Jisung terkejut, pria itu lantas mendekat dan berjongkok tepat didepan Renji, tangannya bergerak ingin menyentuh pundak si manis tapi Renji menepisnya dengan kasar.

I'm Not HimWhere stories live. Discover now