[33 : Pertemuan]

82 12 10
                                    


Maaf banyak typo ya guys
Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Renji terdiam melihat pernampilannya didepan cermin, huh dia tak tau harus memakai apa untuk pergi kerumah keluarga Lee. Ingat saat Jeno memintanya untuk ikut dan hadir diacara perayaan pernikahan orang tuanya? Ternyata itu bukan cuma anniv pernikahan tapi juga perayaan beridirinya perusahaan milik Lee Taeyong ayah dari Jeno. Dan LT Corp secara resmi mengundang perusahan milik keluarga YangYang, nah jadi bukan cuma Jeno yang minta dia hadir tapi YangYang juga.

Dengan malas Renji kembali mengganti pakaiannya dengan yang lain, dia bingung tentunya, ini pertama kali bagi Renji menghadiri acara seperti ini. Terbiasa hidup didunia sendiri yang penuh kegelapan juga bekerja sana kemari membuat ia tak pernah menghadiri pesta apapun.

Setelah merasa puas dengan penampilannya barulah pemuda itu keluar dari unitnya, ia sudah diberi tahu oleh YangYang kalau dirinya akan dijemput dan sekarang keluarga Liu itu sedang diperjalanan. Tepat saat ia sampai dipintu masuk gedung Apartementnya saat itu juga mobil milik pamannya berhenti tepat didepannya.

"Masuk woy buru" seru YangYang begitu jendela di bangku penumpang bagian belakang diturunkan, Renji dengan malas mengikuti keinginan sepupunya itu.

"Udah?" pertanyaan itu keluar dari Pamannya begitu ia sudah berada didalam mobil itu, tanpa suara Renji manggukan kepalanya dan mobil itu pun melaju membelah jalanan.

"Yang lain udah sampai dan nungguin lo nih" ujar YangYang saat melihat roomchat diponselnya. Renji hanya berdehem merespon ucapan sepupunya itu.

"Gua ga seharusnya ikut" lirih Renji, entahlah dirinya merasa tak nyaman, ada perasaan tak enak saat memikirkan mengenai pesta nanti. YangYang dan kedua orang tuanya terdiam mendengar ucapan pemuda itu.

"Kamu harus ikut Ren, paman mau orang tau kalau kamu juga bagian dari keluarga Liu" ujar Yibo selaku paman dari pemuda manis itu.

"Untuk apa memperkenalkan seorang pembunuh" gumam Renji sambil melihat kearah jalan, suasana hatinya sedang buruk saat ini.

Kali ini tak ada yang mampu membalas ucapan pemuda itu, ketiga orang berbeda usia itu hanya bisa menatap Renji dalam diam.











Mobil milik keluarga Liu itu pun akhirnya sampai dimension milik keluarga Lee, mension itu memang megah berada di distrik Neozen, distrik termahal dikota ini. Mayoritasnya yang tinggal disini adalah keluarga terpandang serta beberapa penjabat.

Begitu keluar dari mobil keluarga Liu langsung disorot oleh kamera. Tak banyak wartawan yang diperbolehkan hadir, dan hal itu sedikit disyukuri oleh Renji karena sungguh dirinya tak nyaman jika akan ada lebih banyak wartawan lagi. Dalam diam Renji mengikuti sang paman serta keluarganya.

"Terimakasih sudah datang Yibo-ssi" ujar Taeyong menyambut kedatangan keluarga Liu. Disamping pria paruh baya itu ada pria lain yang terlihat sangat cantik dan tampan diwaktu bersamaan.

"Ah anda sendiri yang mengundang keluarga ku tentu saya harus datang bukan" jawab Yibo dengan formalitas yang sama seperti Taeyong.

"Terimakasih sambutannya Taeyong-ssi dan Doyoung-ssi" sambung pria dewasa disamping Yibo, ibunya YangYang.

Doyoung tersenyum ramah pada keluarga itu. Lalu melirik kebelakang dimana ada dua orang pemuda yang sepertinya seusia dengan anak-anaknya.
Sean atau ibu nya YangYang sadar akan pandangan Doyoung, dengan sigap ia memperkenalkan kedua pemuda itu pada kolega bisnis suaminya.

I'm Not HimWhere stories live. Discover now