[35 : Kebenaran & Kehancuran]

107 13 12
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu terus berjalan, meski pun begitu hubungan Jisung Renji dan yang lain untungnya tetap berjalan dengan baik, terlebih gangguan dan para penganggu sudah mendapatkan hukuman mereka. Banyak yang berubah dalam waktu singkat ini, hubungan Jisung dan juga Renji yang terlihat semakin dekat walau aslinya kedua pemuda itu sama sama merasa resah akan suatu hal. Atau Hubungan Jeno dan Haechan yang juga semakin dekat satu sama lain.

Tapi apakah semua akan tetap baik baik saja?? Nyatanya kebenaran akan segera terungkap dan penyesalan akan datang bersamaan dengan bencana yang menimpa.

"Woah lukisan ini buat Jisung?" Tanya Haechan pada Renji seraya menatap lukisan yang baru saja pemuda itu selesaikan.

Renji meanggukan kepalanya. "Besok ultah dia kan?" balas Renji memastikan, Haechan pun meanggukan kepalanya walau diwajahnya terdapat ekspresi sendu yang kentara.

"Iya ultah dia, tapi dia ga pernah lagi ngerayain ultahnya" jawab Haechan, terlihat sekali pemuda pudu itu merasa sedih.

Mendengar ucapan si pudu, Renji diam diam menunduk dan meremat kuas lukisnya. Ia tau alasan dibalik ketidak sediaan Jisung merayakan ulang tahunnya, ia juga mengerti bagaimana perasaan sang kekasih, itu kenapa Renji tak sama sekali berupaya menyiapkan pesta atau kejutan untuk Jisung, karena dia tau hal itu hanya akan memberikan luka bagi kekasihnya. Mungkin jika Jisung sudah mau melepaskan deritanya, maka hasilnya akan berbeda.

"Tak masalah.. gua bakal tetap kasih ke dia" seru Renji seraya tersenyum dan Haechan pun mau tak mau ikut tersenyum.








































"Lo mau bawa gua kemana?" pertanyaan itu dilontarkan oleh Renji pada Jisung, sedangkan pemuda Jung itu hanya tersenyum tipis tanpa membalas pertanyaan kekasihnya.

"Jisung.." panggil Renji, kenapa sih sama kekasihnya ini, ditanyain malah diam.

Sang pemuda yang menajadi sumber kekesalan Renji itu hanya terkekeh tanpa suara saat melihat wajah kekasihnya yang terlihat kesal.
"Ketempat salah satu kenangan ibu ku berada" balas Jisung pada akhirnya

Renji terdiam mendengarkan hal itu, apa Jisung akan membawanya ke gallery seni milik Renjun? Oh astaga ia tak mau kesana.

"Ibu ku juga seorang seniman" ujar Jisung, saat ini sepasang kekasih itu sudah berada di Rj Gallery. Keduanya sedang memandangi beberapa lukisan milik Huang Renjun, ibu dari Jung Jisung.

"Ia pasti pelukis handal" saut Renji dengan senyum kecil melihat setiap lukisan yang begitu indah terpajang ditempat ini.

Jisung meanggukan kepalanya, mereka terus berjalan sampai kehadapan satu figura, itu fotonya Renjun yang dibawahnya dipenuhi dengan bunga krisan dan beberapa bunga lainnya. Renji terdiam dengan nafas yang tercekat saat melihat potret Renjun yang memang mirip dengan dirinya.

"Ini.." bahkan untuk berbicarapun Renji merasa sulit. Jisung jelas menyadari keterkejutan Renji, hanya saja pemuda Jung itu tak menyadari hal lain.

"Ibu ku" balas Jisung pelan, diambilnya satu tangkai bunga yang memang disediakan dan dibawanya mendekat untuk ditaruh dibawah potret sang ibu.

I'm Not HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang