03. Songrim

166 52 13
                                    

Happy reading
Ramaikan dengan komen


03. Songrim

Di dalam Songrim terdapat tempat bernama Jeongjingak, merupakan tempat para penyihir berlatih ilmu sihir dan juga mengasah pengetahuan. Jeongjingak dipimpin oleh Seo Yul. Sejukwon, pusat kesehatan untuk mengobati mereka yang membutuhkan pengobatan. Sejukwon dipimpin oleh Heo Yun-ok.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jang Hyeon pada Jang Bitna yang terduduk di lantai kayu.

Jang Bitna melepas pegangan tangannya dari Seo Jun lalu segera berdiri. "Orabeoni yang melakukan itu?"

Jang Hyeon, Jang Bitna dan Seo Jun memperhatikan kondisi pemindah jiwa dalam kondisi mengeras seperti batu, kepala dan tubuhnya terpisah.

Jang Hyeon menggenggam erat tangan Jang Bitna. Lalu menariknya agar mendekat, menjauh dari Seo Jun.

"Jika tadi aku tidak melakukan hal itu, pemindah jiwa akan melukaimu," jelas Jang Hyeon menatap Jang Bitna. Lalu berpindah menatap pergelangan Seo Jun.

Paham akan maksud tatapan pria itu, Seo Jun menjelaskan. "Ah ini, abeoji memaksaku memakai gelang ini." Ia menatap dua bersaudara itu. "Gelang yang kau pakai juga buatan abeoji ku. Lalu diisi kekuatan batu es oleh abeoji kalian."

"Kalian baik-baik saja?" tanya Seo Yul setelah menemukan sang putra bersama temannya. Ia segera mendekat.

"Hya! Hyeon, Bitna!" Jang Uk pun mendekati putra-putrinya.

Seo Yul menatap para pasukan Songrim datang ke ruangan. "Bawa keluar pemindah jiwa itu. Analisis identitasnya sebelum dikembalikan ke keluarganya atau dibuang ke Danau Gyeongcheondaeho."

"Baik!"

"Siapa yang membunuh pemindah jiwa itu?" tanya Jang Uk menatap Seo Jun lalu Seo Yul.

"Bukan putraku." Seo Yul menatap Jang Hyeon. "Sepertinya putramu. Ada percikan darah di wajah dan tangannya. Hyeon~ah, kau yang melakukannya?"

"Abeoji, maafkan aku. Jika tidak membunuhnya pemindah jiwa itu akan menyerang Bitna," kata Jang Hyeon.

"Kali ini abeoji maafkan. Hyeon~ah, abeoji mendidikmu supaya jangan sampai menjadi seperti abeoji mu ini, membunuh para pemindah jiwa. Tapi kau melakukan hal yang abeoji tidak harapkan. Jika hal ini terjadi lagi, lebih baik jangan dilawan, Hyeon~ah. Eomeoni mu pasti tidak senang mendengar kabar ini," jelas Jang Uk.

"Abeoji, jangan sampai eomeoni tahu akan hal ini," ujar Jang Bitna.

Jang Uk mengusap surai putrinya. "Baiklah, putriku."

"Hyeon~ah, sepertinya tanganmu terluka. Darahnya terus mengalir. Sebaiknya kau ke Sejukwon untuk diobati," ujar Seo Yul.

"Abeoji sangat peduli padanya. Aigoo, aku iri sekali," kata Seo Jun.

Seo Yul menatap Jang Uk, Jang Hyeon dan Jang Bitna. "Jangan dengarkan dia." Lalu tersenyum dan menarik lengan putranya, keluar dari ruangan itu.

"Ayo ikut ke Sejukwon," ujar Seo Jun.

"Kau juga terluka? Dimana?" Seo Yul tampak khawatir.

"Di hatiku," celetuk Seo Jun membuatnya tertawa sedangkan sang abeoji kikuk karena tiga orang dibelakang sana masih memperhatikan.

"Ayo ke Sejukwon!" ajak Jang Uk pada Jang Hyeon.

♧♧♧

Seorang wanita sedang membersihkan luka di tangan Jang Hyeon sebelum membaluri luka itu dengan obat-obatan. Wanita itu tampak telaten karena sudah menjadi pekerjaannya sejak lama.

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang