18. Pengakuan

72 26 12
                                    

Mulmed : Park Da-in

CAST DI BAWAH

__________________________

18. Pengakuan

Seo Jun menusuk mulut ikan dengan bambu runcing lalu membakar ikan itu setelah membumbuinya. Sesekali ia membalik ikan itu supaya tidak gosong. Ia membakar ikan itu di halaman kediaman keluarga Jang. Jang Bitna meminta izin eomeoni nya untuk membawa tungku di dapur ke halaman depan.

"Minggir! Minggir!"

Park Dan membawa ikan besar yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian menuju atas tungku yang terdapat kuali berisi minyak mendidih. Ia menggoreng ikan itu.

Sreng...

Seo Jun menatap percikan minyak di tungku sebelah. Ia agak bergeser menjauh takut kena minyak panas itu. Padahal posisi dua tungku itu sudah berjauhan.

"Jun~ah, aaaaa ...." Park Hae-in membawa secuil daging ikan yang sudah matang, menyuapi Seo Jun.

Seo Jun membuka mulutnya.

Haem

Park Hae-in melahap daging ikan itu.

"Kau menyebalkan!" kata Seo Jun, kesal. Ia kembali membakar sisi lain ikan agar tidak gosong. Perlahan warna ikan itu menjadi kecoklatan dan agak kering. Tanda ikan segera matang.

"Hya, Gang. Ikan itu gosong jika tidak dibalik," kata Park Dan memberikan colek ke Park Gang.

Park Gang menerima colek itu setelah melahap tteok berisi kacang hijau. Sambil mengunyah tteok itu, ia mendekat ke kuali untuk membalik ikan.

"Kenapa memberikannya padaku?" Park Gang membalik ikan itu. "Tinggal balik saja seperti ini."

Park Gang melepas colek saat minyak terpercik ke tangannya. "Panas! Seharusnya bilang jika minyaknya memercik saat aku balik ikan itu!" Ia menjauhi kuali.

"Makanya aku menyuruhmu."

Park Dan mengambil colek itu secepat kilat. Kaki kanan mendekat ke tungku, kaki kiri jauh di belakang. Tangan kanan memegang colek berusaha membalik ikan yang lain dengan posisi wajah berjauhan dengan kuali.

"Jika dibakar, ikannya tidak akan murka seperti itu," ujar Park Hae-in menatap Park Dan yang berusaha membalik semua ikan goreng itu.

"Da-in, kau sangat suka tteok," kata Jang Bitna menyuapi Park Da-in tteok berwarna merah muda. Isinya kacang hijau.

Park Da-in duduk bersila di teras kayu sambil membuat tteok berisi kacang hijau manis. Ada madu juga serta kacang. Go Dae-hee melakukan hal yang sama seperti Park Da-in. Hidup di istana dan selalu mendapat pelayanan, Go Dae-hee mendapat pelajaran dari Park Da-in cara membuat tteok.

"Kau sangat ahli membuatnya. Kau sudah membuat lima, sementara aku, satu saja belum jadi. Isinya keluar terus," kata Go Dae-hee.

"Setelah isi lembaran tteok yang agak tipis, segera tutup rapat lalu taruh di piring. Jangan dibulatkan pakai tangan lagi," jelas Jang Bitna yang duduk di teras bagian pinggir. Kakinya tergantung di teras yang memiliki tinggi sekitar 80 cm dari tanah.

"Oi, Bitna. Kau tahu cara membuatnya." Park Da-in menaruh tteok yang sudah jadi ke atas piring. Lalu memukul paha Jang Bitna. "Seharusnya bantu aku membuat tteok bukannya makan terus!"

Jang Bitna mengusap-usap pahanya yang panas dipukul Park Da-in. "Aku hanya perlu tahu rumus-rumus memasak. Saat perlu memasak, tinggal membuatnya berdasarkan rumus."

Alchemy of Souls : NightmareWhere stories live. Discover now