05. Teknik Sihir

106 42 19
                                    

05. Teknik Sihir

Berada di halaman Jeongjingak, Seo Yul sedang mengajarkan teknik sihir kepada muridnya. Dua penyihir yang menjadi pengawalnya selalu menemani Seo Yul saat mengajar di Jeongjingak. Para murid berdiri rapi membentuk tiga barisan. Dari arah kanan ke kiri Seo Yul bisa melihat pimpinan barisan itu. Seo Jun, Jang Hyeon dan Park Hae-in. Di belakang Jang Hyeon ada Jang Bitna dan penyihir lainnya. Di belakang Seo Jun ada Go Dae-hee, Park Da-in dan penyihir lain. Di belakang Park Hae-in ada Park Gang dan Park Dan.

"Jipsu adalah teknik mengumpulkan elemen air di dalam tubuh." Seo Yul menatap Park Hae-in. "Park Hae-in, tunjukkan kepada teman-temanmu seperti apa teknik Jipsu."

"Seo Yul seonsaengnim memintanya maju ke depan karena itu teknik yang sangat mudah."

"Saat energi kita dibuka, menguasai Jipsu adalah teknik yang mudah."

Park Hae-in menengadahkan tangan kanannya di depan tubuh. Tangan kiri setia memegang pedangnya. Sudah menguasai teknik Jipsu, Park Hae-in mengumpulkan energi air dari dalam tubuhnya. Perlahan, energi air terkumpul di atas telapak tangannya membentuk bulatan energi biru.

"Itu teknik yang mudah, dia hanya berlagak sok keren."

Park Hae-in menatap penyihir pria yang berdiri di barisan belakang. Muncul ide di kepalanya, ia mengarahkan energi itu tepat ke depan wajah penyihir itu.

"Kau sudah gila?!" ujar penyihir itu tampak kesal.

Park Hae-in meremas sisa energi di tangannya, energi air itu menjadi bulir air yang jatuh ke halaman sebelum menyentuh wajah penyihir itu.

"Park Hae-in, kau sudah menguasai teknik Jipsu. Bagus. Kembalilah ke barisanmu," ujar Seo Yul.

"Ye, seonsaengnim," ujar Park Hae-in. Ia mengarahkan jari telunjuk dan jari tengah dari matanya ke arah penyihir yang suka bergosip.

"Ryusu, teknik mendapatkan kekuatan dari aliran air," jelas Seo Yul.

Seo Jun menatap air di kolam yang terhiasi tanaman teratai. Ia mengarahkan tangannya ke arah kolam. Energi air tertarik ke tangannya, terkumpul membentuk energi biru yang semakin besar.

Jahil, Jang Hyeon yang berdiri di barisan tengah, tepatnya di sebelah kanan Seo Jun, menyenggol lengan kanannya.

"Mianhae. Kau sangat ahli pamer," ujar Jang Hyeon.

Bulatan energi air yang Seo Jun ciptakan terjatuh membuat halaman itu basah kemudian dengan cepat langsung mengering. Seo Jun menatap Jang Hyeon yang membuatnya kesal. Jang Hyeon sendiri tertawa puas mengganggu Seo Jun. Beberapa penyihir lain termasuk Seo Yul juga sempat tertawa singkat.

*Mianhae, maaf

"Chisu, teknik mengendalikan energi air tersebut. Seperti yang Park Hae-in tadi lakukan. Mengendalikan energi air untuk menyerang atau mengantar energi itu ke sasaran yang kita tuju," jelas Seo Yul.

Park Hae-in mengangguk bangga. Tak sampai mengangguk saja, ia sampai menyibakkan rambutnya yang menutupi dahi membuat dahinya nampak. Ia menatap Go Dae-hee membuat penyihir lain yang sedang menatap dirinya, mengalihkan wajah.

Park Gang yang berdiri di belakang Park Hae-in, menciptakan energi air dari kolam, menyiramkan energinya ke kepala adiknya itu.

Byurrr

"Menyegarkan bukan?" tanya Park Dan di belakang Park Gang.

Park Hae-in mengedipkan matanya jahil ke arah Go Dae-hee. Fokus kembali ke pembelajaran, ia bertanya pada Park Gang.

"Air apa?"

"Kolam."

"Hya! Tubuhku sepenuhnya bau amis. Kolam itu dihuni banyak ikan."

Alchemy of Souls : NightmareWhere stories live. Discover now