14. Dupa Pemindah Jiwa

84 32 2
                                    

14. Dupa Pemindah Jiwa

Jang Bitna keluar dari asrama penyihir wanita. Tak membawa pedangnya, ia berjalan menuju suatu tempat untuk menemui seseorang. Melihat orang yang ingin ditemuinya, ia segera bergerak cepat mendekati orang itu.

"Orabeoni."

Jang Hyeon juga tak membawa pedangnya. Ia berhenti menunggu Jang Bitna yang berjalan ke arahnya.

"Orabeoni akan pergi kemana?"

"Menemui seseorang."

"Namja atau yeoja?"

*Namja, laki-laki

*Yeoja, perempuan

"Namja. Kau ingin mengatakan apa?"

"Semua penyihir berhasil menghafal Buku Shim dan maju satu per satu setelah berlatih kurang lebih seminggu lebih. Semua penyihir mendapat libur selama satu minggu. Jika orabeoni tidak ada rencana, mau menemaniku mencari seseorang?"

"Namja atau yeoja?"

"Namja."

"Hwan?"

"Eoh."

Jang Hyeon meneguk ludahnya membuat jakunnya naik-turun. "Jika aku membantumu mencari Hwan, kau hanya akan bertemu tubuh Hwan yang dikendalikan jiwa Hyeon."

"Orabeoni."

"Aku punya rencana. Kau tidak perlu mencarinya. Biar aku yang mencarinya sendiri."

Jang Bitna tampak bersemangat. "Orabeoni tahu dimana Hwan?"

"Eoh. Aku akan membuatmu bertemu dengannya. Tunggu saja. Kau harus bersabar."

Jang Bitna tersenyum. "Arraseo."

"Aku pergi dulu." Jang Hyeon segera pergi menuju suatu tempat setelah mengelus puncak kepala Jang Bitna.

"Siapa namja yang ingin kau temui?"

"Seo Jun."

Jang Bitna menelengkan kepalanya setelah jawaban Jang Hyeon yang sudah menjauh, membuatnya berpikir.

"Seo Jun? Orabeoni tampak tidak akur dengannya, kenapa ingin bertemu?"

Jang Hyeon beberapa waktu lalu mencari Seo Jun di kamar asrama tetapi tidak ada. Kata Park Hae-in, pria itu pergi ke taman Jeongjingak. Sekarang, Jang Hyeon sedang menuju kesana.

"Oh, Hyeon~ah, kau akan pergi kemana sendirian?" tanya Seo Yul saat berpapasan dengan putra temannya itu.

"Putramu."

"Seo Jun~i. Dia ada di gazebo taman berlatih memanah dengan energi dari kolam," jelas Seo Yul.

Jang Hyeon menunduk sopan pada Seo Yul lalu berjalan kembali.

Seo Yul bertanya-tanya pada dirinya. "Dia Hyeon kenapa jiwa di dalam tubuhnya seperti bukan milik Hyeon. Aku menyimpulkan seperti itu, kenapa tidak bisa mengidentifikasi jiwa itu milik siapa?"

"Jiwa itu milik Hyeon. Tapi masih membuatmu curiga itu bukan jiwanya?" tanya Park Dang-gu.

"Eoh. Ada yang aneh. Mungkin itu efek dia menguji Hwansu. Hyeon bertukar jiwa dengan Hak-kun di Desa Sari."

"Benar. Uk memberitahu kita mengenai bekas pemindah jiwa di dada kiri Hyeon. Bukankah istrimu selalu membuat ramuan untuk Hyeon agar tidak bertambah parah bekas itu?"

"Eoh."

Jang Hyeon menatap Seo Jun yang sedang berkonsentrasi menciptakan busur dan anak panah dari aliran air di kolam. Pria itu berhasil menciptakan kedua benda itu dan anak panah berhasil melesat tapi hanya sekitar tiga puluh cm saja.

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang