44. Penyebab Kekacauan

51 8 1
                                    

Mulmed : Seo Jun

FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!

_______________________________________

44. Penyebab Kekacauan

"Bunuh pria itu lalu dorong ke danau!"

Mendongak menatap pria yang lewat tebing di malam hari, bola mata merah tampak menyala jelas di tempat gelap. Jang Bitna berjubah hitam melesat mendekati pria itu. Tersentak lalu jatuh terduduk, pria itu kaget melihat warna mata merah gadis bertudung hitam.

"K—kau siapa?!"

"Pemburu."

"A—aku memang pernah melakukan pemindahan jiwa, tapi belum hilang kendali sampai saat ini."

"Kau berbohong."

Jang Bitna melesat mencekik pria itu. Jang Bitna bisa melihat pria itu menyerap energi tubuh tempat jiwanya bertukar. Jang Bitna melempar pria itu membentur batu besar berakhir tersungkur di tanah.

"Padahal aku sedang tidak ingin berkelahi apalagi dengan wanita."

Pria itu melesat mengarahkan pedang ke Jang Bitna yang segera menangkisnya dengan pedang. Memenggal kepala pria itu dengan pedang, Jang Bitna harus mengerahkan banyak tenaga saat pria itu menahan serangannya dengan pedang. Berputar lalu menyerang, berkali-kali sampai pria itu berhenti di ujung jurang.

"Biarkan aku lolos kali ini saja."

Pria itu menelan ludah saat pedang tajam teraliri energi biru berjarak 1 cm di lehernya. Detik selanjutnya sklera pria itu menghitam. Leher dan wajah bawahnya menciptakan warna hitam seperti akar yang menjalar.

"Tusuk sekarang."

Srekkk

Jang Bitna menusuk dada kiri pria itu dengan pedangnya setelah mendengar suara wanita yang mengendalikannya. Pedang tertarik keluar lebih mudah saat pria itu terjatuh ke danau Gyeongcheondaeho. Mengeras seperti batu hitam, jasad itu tenggelam ke danau bersama jasad pemindah jiwa lain yang dibuang ke danau itu.

Jang Bitna menciptakan simbol batu es di langit yang tampak berputar menurunkan salju putih di malam hari musim panas. Jang Bitna segera pergi dari tempat itu menuruti suara yang terdengar di telinganya.

Di Songrim, prajurit bersiap siaga menuju tempat jasad berikutnya. Prajurit Songrim, Cheonbugwan, Kota Seoho dan istana—mendapat giliran untuk mengambil jasad yang ditandai dengan simbol batu es di langit malam.

Penyihir di keempat tempat itu akan membuat percikan kembang api di langit jika prajuritnya mendapat giliran pergi mengambil jasad. Penyihir senior bergegas menyiapkan pasukan prajurit setelah mendapat kabar dari Jang Hyeon jika Jang Bitna dikendalikan sihir dengan obat bius lonceng.

Penyihir yang mengirim simbol kembang api saat prajurit Songrim bergegas adalah Park Dang-gu, prajurit Cheonbugwan dipimpin Jang Uk, prajurit Kota Seoho yang berada di gedung khusus Kota Daeho dipimpin Seo Yul dan prajurit istana dipimpin Go Won.

Mendapat giliran, Park Dang-gu menciptakan kembang api di langit saat melihat simbol batu es di langit.

"Simbol itu muncul berkali-kali malam ini. Semoga Seo Jun dan Choi Hwan berhasil menemukan Jang Bitna," kata Park Dang-gu. "Tiga prajurit pergi ke simbol batu es yang terakhir muncul."

"YE!"

"Berhenti!" Park Dang-gu menatap ke langit tempat simbol batu es terakhir yang kini menghilang. "Simbol yang muncul duluan belum hilang tapi simbol terakhir sudah hilang."

Alchemy of Souls : NightmareWhere stories live. Discover now