35. Danau Gyeongcheondaeho

36 13 0
                                    

Mulmed : Seo Jun

FOLLOW & VOTE sebelum membaca!!!
♡♡♡

___________________________________

35. Danau Gyeongcheondaeho

Garis hitam yang terbentuk di sudut luar mata, tertarik ke arah atas luar menuju atas dalam. Garis hitam di sudut mata itu dipakai oleh para penyihir wanita dari Jinyowon.

Jin Areum tengah mengejar pemindah jiwa yang berlari menghindarinya. Surai panjangnya terikat di belakang bawah menggunakan pita dengan simbol bunga milik Jinyowon.

Hanbok yang Jin Areum kenakan bukan hanbok wanita yang membuatnya tampak menarik. Tapi hanbok yang biasa dipakai pria atau wanita saat keluar rumah.

Hanbok memanjang melewati lutut yang terbalut celana. Lengan hanbok tampak begitu longgar, pinggang tampak ramping terikat sabuk kulit.

"Ada pemindah jiwa!"

"Wajahnya mengerikan!"

"Pemindah jiwa dengan mata hitam seperti itu, apa bisa melihat kita?"

"Penyihir Jinyowon sampai turun tangan untuk menangani pemindah jiwa."

Keramaian terjadi saat pria pemindah jiwa melewati jembatan dan tiba di pasar. Berlari cepat menaiki pembatas jembatan, Jin Areum melompat ke udara lalu menyerang pemindah jiwa itu dengan kaki.

Brak

Byurrr

Jin Areum mendarat dalam posisi berjongkok lalu kembali berdiri dan berjalan ke arah pemindah jiwa yang terjerembab menubruk dagangan penjual di pasar berakhir tersiram air dari gentong kedai.

Jin Areum memejamkan mata saat pemindah jiwa itu melempar tanah ke wajahnya. Butuh waktu beberapa menit untuk menghilangkan tanah yang masuk ke matanya. Saat Jin Areum bisa melihat dengan jelas, pemindah jiwa itu sudah tak di tempat. Melarikan diri.

"Sepertinya dia ke arah danau," kata seorang wanita paruh baya.

"Dia ke arah sana," kata pria dewasa.

Jin Areum berlari ke arah danau sesuai petunjuk warga. Bisa melesat secepat angin. Jin Areum membuat orang-orang bertanya-tanya kemana ia pergi secepat itu.

Berhenti di tebing nan curam menampakkan Danau Gyeongcheondaeho yang membentang luas di bawah sana, Jin Areum berhasil memojokkan pemindah jiwa itu. Angin di sekitar danau itu terasa dingin dan cukup kencang. Ketika berbicara harus setengah berteriak.

"Kau hanya akan berakhir mengeras seperti batu hitam," kata Jin Areum berjalan pelan menuju pemindah jiwa yang mundur ke ujung tebing.

"Jatuh ke Danau Gyeongcheondaeho, energimu akan terkuras habis oleh air danau. Lalu akan mengeras seperti batu," kata Jin Areum.

Menciptakan busur dari energi air. Jin Areum menarik anak panah lalu mengarahkannya ke pemindah jiwa yang terjun ke danau. Panah mengenai dada kiri pemindah jiwa itu.

Raut wajah Jin Areum tampak khawatir sambil menatap pemindah jiwa dari tebing ke arah danau di bawah sana. Jin Areum merasa lega saat pemindah jiwa itu kaku dan mengeras seperti batu sebelum jatuh ke danau.

Dari ketinggian tebing yang begitu curam, siapa saja yang jatuh ke danau nan dalam tempat pembuangan jasad pemindah jiwa, tidak akan selamat.

Jin Areum terpeleset membuat beberapa batu jatuh ke danau. Sekitar lima detik, batu itu baru menyentuh danau. Artinya tebing itu benar-benar tinggi.

Alchemy of Souls : NightmareWhere stories live. Discover now