26. Bintang Kerajaan

66 23 16
                                    

Mulmed : Go Shin

_________________________________

26. Bintang Kerajaan

Go Shin berjalan cepat mengarah keluar Cheonbugwan membawa pedang di tangan kanan. Melewati pintu keluar-masuk Cheonbugwan, ia terus berjalan menuruni tangga jalan lalu menoleh ke kiri mencari seseorang. Ia berjalan lurus lalu menoleh ke kanan-kiri. Orang yang ia cari berjalan ke arah kanan sana. Ia mengejarnya.

Buk

Go Shin menepuk bahu pria itu membuatnya menghadap dirinya.

"Kau akan lari dari takdir seperti abeoji mu?" Go Shin sedang menstabilkan napasnya. "Kau memiliki bintang kerajaan, kau calon raja Daeho berikutnya."

"Jika aku menginginkan posisi yang lebih tinggi, yaitu raja negeri ini, hanya pertikaian yang akan terjadi. Pertumpahan darah di masa depan, Seja menginginkan hal itu?"

"Seperti abeoji mu memberikan perisai kerajaan pada raja saat ini, kau akan memberikan posisi itu untukku?"

"Sejak awal posisi itu sudah menjadi takdir Seja. Bintang kerajaan milikku, tapi tidak mengharuskanku untuk naik ke posisi yang lebih tinggi. Lagipula aku adalah pemindah jiwa. Rakyat mana yang akan terima pemimpin mereka adalah seorang pemindah jiwa."

Jang Hyeon menepuk bahu Go Shin lalu kembali berjalan meninggalkan Cheonbugwan.

"Hya! Aku Seja Jeoha. Kau menyentuhku sembarangan. Tidak ada rakyat yang berani seperti itu padaku," ujar Go Shin hanya dibalas lambaian tangan Jang Hyeon yang terus berjalan tanpa menoleh padanya.

"Hyeon!" panggil Park Hae-in mengejar temannya, menyempatkan diri untuk menunduk sopan pada Seja Jeoha.

Seo Jun melakukan hal yang sama. Ia juga mengejar Jang Hyeon. Park Hae-in berhasil menyamakan langkah dengan Jang Hyeon setelah menepuk bahu pria itu dan merangkulnya.

"Kau sangat tinggi," kata Park Hae-in menurunkan tangannya dari bahu Jang Hyeon.

"Bintang kerajaan itu milikmu, 'kan?" tanya Seo Jun di sebelah kiri Jang Hyeon.

"Hyeon, aku tadi melihatmu memberi isyarat pada Jun untuk mendorong Seja dengan sengaja, 'kan?" tanya Park Hae-in.

"Lalu apa yang akan kalian lakukan jika bintang kerajaan itu adalah milikku?" Jang Hyeon tetap berbicara dengan mereka berdua sambil berjalan.

"Hanya ingin tahu kebenarannya saja," kata Park Hae-in.

"Sepertinya abeoji mu juga sudah tahu jika bintang kerajaan itu adalah milikmu, putranya sendiri. Abeoji mu sedang memastikan bintang kerajaan menghantui keturunannya atau tidak. Tadi abeoji mu melihatmu saat memberi isyarat padaku," jelas Seo Jun.

"Bintang kerajaan benar-benar menghantui keluarga Jang," kata Park Hae-in. "Ku dengar kau sering kesakitan di dada kirimu, apa masih sering sakit?"

Jang Hyeon menyentuh dada kirinya yang tertutup hanbok dengan tangan kanan. "Sekarang tidak sakit."

"Eomeoni ku membuat ramuan untuk mengobati bekas pemindahan jiwa. Tentu itu hanya untukmu atas permintaan abeoji mu. Kau bisa mengambilnya di Sejukwon," kata Seo Jun.

"Benar, Hyeon. Jangan sampai bekas pemindahan jiwa itu membuatmu kesakitan," kata Park Hae-in.

"Kalian sangat peduli padaku. Apa kalian menginginkan sesuatu dariku?"

Jang Hyeon berhenti berjalan lalu menatap Seo Jun dan Park Hae-in yang ikut berhenti tapi agak lebih ke depan.

"Tidak," kata mereka bersamaan.

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang