42. Perayaan

40 8 0
                                    

Mulmed : Jang Bitna

FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA!!!
♡ ♡ ♡
__________________________________

42. Perayaan

Park Dang-gu berdiri di panggung aula Chwiseonru untuk menyampaikan sesuatu. Para penyihir meramaikan Chwiseonru di malam hari.

"Keikutsertaan penyihir Jeongjingak dalam perburuan pemindah jiwa, membuat rakyat Daeho merasa lebih tenang. Rakyat yang berdemo di depan istana sudah tidak ada lagi. Untuk merayakannya, para penyihir dari Daeho bisa menikmati pesta di Chwiseonru."

Para penyihir bersorak memulai pesta. Park Dang-gu bergabung bersama Seo Yul dan Jang Uk. Para wanita penari menaiki panggung untuk menghibur penyihir yang berpesta. Beberapa meja, kursi dan orang-orang membuat aula itu menjadi bising, ramai dan meriah.

Aneka macam hidangan tersaji di meja yang panjang. Para penyihir tinggal mengambil hidangan itu sepuasnya. Songrim yang akan membayar tagihannya.

"Malam musim panas terkadang terasa sangat dingin karena energi gelap dari danau Gyeongcheondaeho. Ini teh hangat. Tubuhmu akan menghangat setelah meminumnya," kata Park Hae-in pada Seo Jun.

"Akan aku minum," kata Seo Jun merasa heran dengan tingkah temannya itu.

Park Hae-in langsung memukul tangan Seo Jun yang akan mengambil teh di cangkir.

"Aku sedang berlatih!" Park Hae-in melirik Go Dae-hee di meja lain.

"Ah, jinjja. Ku kira kau sungguhan," kata Seo Jun.

"Bagaimana perkataanku tadi?" tanya Park Hae-in kepada teman-temannya.

"Aku geli mendengarnya," kata Park Dan.

"Aku juga," kata Park Gang.

"Aku sampai merinding mendengarnya," kata Jang Hyeon.

"Masa bodoh dengan tanggapan kalian," kata Park Hae-in lalu berdiri membawa segelas teh hangat untuk Go Dae-hee.

Teman-teman Park Hae-in merasa tidak tahan dengan tingkah Park Hae-in sehingga mereka berusaha tidak melihat aksinya.

"Aku tidak bisa melihatnya," kata Seo Jun mengalihkan tatapannya dari Park Hae-in yang sedang memberikan teh hangat untuk Go Dae-hee sambil mengatakan perkataan yang dikatakan kepadanya tadi.

"Bahkan perkataannya sama persis," kata Park Dan.

"Dia pasti menghafalnya. Sudah jelas dia menghafalnya," kata Park Gang.

Park Hae-in duduk kembali ke tempatnya. "Aku tidak melihat Bitna. Dae-hee hanya berdua bersama Da-in."

"Akan aku cari," kata Seo Jun bergegas berdiri lalu berjalan menyusuri Chwiseonru.

"Lihatlah tingkahnya. Dia sangat cepat jika mengenai adik perempuanmu," kata Park Hae-in pada Jang Hyeon.

"Bitna tidak terlalu suka keramaian. Pasti dia di tempat yang tenang," kata Jang Hyeon.

"Tenang saja, Hyeon. Ada Seo Jun yang akan menemani adik perempuanmu," kata Park Hae-in.

"Bagaimana kalau kita menari bersama para penyanyi," kata Park Gang lalu berdiri menuju panggung aula setinggi 20 cm dan tidak begitu luas.

Pengiring lagu menggunakan alat musik tradisional. Para gisaeng menari dan beberapa penyihir menunjukkan bakat menyanyi mereka.

"Hyeon~ah, ayo menari!" ajak Park Hae-in.

"Kalian saja," kata Jang Hyeon.

"Aku saja yang ikut," kata Park Dan.

Tiga bersaudara Park meninggalkan Jang Hyeon sendirian. Di meja lain Jang Hyeon bisa melihat Choi Hwan bersama Go Shin. Di meja lain ada Park Da-in dan Go Dae-hee.

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang