EPILOG

105 8 0
                                    

Taman Cheonbugwan yang tidak banyak diketahui keberadaanya oleh orang luar, memiliki tempat seperti botanical garden. Berbagai tanaman bunga ada di tempat yang dikelilingi dinding dan atap kaca.

Seo Jun menatap langit di luar sana seraya menggenggam tangan Jang Bitna. Langit musim panas tampak biru bersih terlihat indah. Namun cuaca panas membuat keringat bercucuran.

"Kau bisa membuat hujan, 'kan?"

"Akan aku buat."

Rintik hujan turun di taman membasahi tanaman yang layu. Setetes air dari hujan yang tercipta karena energi air dalam tubuh, membuat tanaman kembali segar dalam waktu cepat.

Seo Jun menggenggam tangan Jang Bitna memasuki Cheonbugwan melindungi diri dari hujan buatan yang bertahan sebentar.

Park Hae-in mendekati Go Dae-hee, duduk di seberang meja teras Cheonbugwan memberikan bingsu yang cocok dinikmati saat musim panas.

"Kau menyukaiku?"

"Sudah lama. Kau baru sadar?"

"Eoh."

"Kau mau berkencan denganku?"

"Jika kau berhenti minum miras."

Jang Hyeon menengadahkan tangan di depan Park Da-in yang tersenyum menautkan jemari mereka. Tak hanya menautkan jemari, Jang Hyeon mengecup punggung tangan Park Da-in. Beberapa penyihir di halaman Cheonbugwan tentu ada yang melihat tingkah Jang Hyeon.

"Da-in. Mau ke Danhyanggok?"

"Aku mau jika kau yang mengajakku."

Park Gang menaruh gelasnya kasar ke atas meja membuat Park Dan di sebelahnya merasa kaget.

"Hanya kita yang tidak punya pasangan?"

Park Dan mencari sosok Go Shin. "Seja Jeoha tidak punya pasangan."

"Dia berakhir dijodohkan."

Di luar Cheonbugwan, Jin Areum memburu pemindah jiwa dan melenyapkan mereka menjadi jasad sekeras batu. Saat keringat membasahi dahinya, Hak-kun mengulurkan tangan menautkan jemari mereka seraya berjalan santai menikmati angin sejuk.

"Penguasa Hwansu. Sekarang, kau bisa menciptakan angin."

"Berkat tiga penyihir yang memberikan energinya untukku. Empat, ditambah kau."

Choi Hwan berjalan menuju halaman Cheonbugwan diikuti seorang wanita. Choi Hwan berhenti di depan Go Shin dan wanita itu berdiri agak di belakangnya.

Go Shin penasaran. "Siapa?"

"Adik perempuanku. Dia tinggal lama di Kota Pertahanan Seoho."

"Aku tidak tahu kau punya adik perempuan."

Go Shin berjabat tangan dengan adik perempuan Choi Hwan.

Sang-ho memasuki Cheonbugwan diikuti dua wanita. Banyak orang yang memperhatikan mereka bertiga. Terutama penyihir pria yang memperhatikan dua wanita di belakang Sang-ho.

Jang Uk penasaran. "Siapa mereka?"

Park Dang-gu menatap dua wanita itu. "Sepertinya kalian kakak-beradik."

Seo Yul berkata, "wajah mereka terlihat mirip."

"Mereka kembar. Keduanya adalah putriku."

Park Gang dan Park Dan berhenti berjalan saat berpapasan dengan dua gadis yang tampak mirip. Mereka saling menyapa dengan membungkuk sopan diikuti senyuman.

Choi Hwan bergabung dengan Park Gang dan Park Dan yang selalu memperhatikan gadis kembar putri dari Sang-ho.

"Hanya aku yang tidak punya pasangan."

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang