34. Pasar Daeho

46 15 0
                                    

Mulmed : Choi Hwan

FOLLOW & VOTE sebelum membaca!!!
♡♡♡

_________________________________

34. Pasar Daeho

Jang Bitna menemui Choi Hwan di Cheonbugwan setelah meminta izin Seo Jun.

"Jun~ah. Aku akan menemui Hwan di Cheonbugwan. Orabeoni sudah menjelaskan semuanya padaku. Apa aku boleh menemui Hwan?"

"Sebelum menjawab, aku ingin bertanya satu hal padamu. Apa selama ini aku pernah membuatmu menangis?"

"Eum, tidak pernah."

"Aku izinkan kau menemui Hwan."

Mengenakan hanbok wanita tradisional berwarna biru terang, Jang Bitna berjalan menuju jalan tanah yang mengarah ke pintu keluar-masuk Cheonbugwan. Rok hanboknya terlihat mengembang indah. Surainya terikat di belakang menggunakan kain pita. Di atas kepalanya terdapat bando dari bunga biru. Bukan bunga asli, hanya aksesoris dari perak.

Membawa kotak makan susun yang terbuat dari kayu, Jang Bitna membawa kotak itu dengan hati-hati menaiki tangga jalan. Sampai tangga paling atas, ia menghela napas dan mengusap dahinya yang berkeringat. Prajurit membukakan pintu dari luar untuk Jang Bitna.

"Sudah lama aku tidak mengunjungi Cheonbugwan untuk menemui Hwan," kata Jang Bitna setelah memasuki Cheonbugwan.

Jang Bitna harus melewati halaman Cheonbugwan yang cukup luas untuk masuk ke dalam sana. Jang Bitna menaiki panggung setinggi sekitar 30 cm yang ada di tengah halaman lalu turun dan menyusuri halaman lagi sebelum berakhir di lorong Cheonbugwan.

Udara lebih sejuk di lorong daripada saat melewati halaman yang luas. Sinar mentari cukup terik di siang hari.

Jang Bitna bisa melihat sosok pria berhanbok hitam membawa pedang sedang berjalan kemari.

"Bitna~ya, kenapa kau yang mengantarkan makan siang untuk abeoji?" tanya Jang Uk pada putrinya.

"Ini bekal untuk Hwan, bukan untuk abeoji," jelas Jang Bitna lalu tersenyum.

"Lalu bagaimana dengan abeoji?"

"Eomeoni akan mengantarnya sendiri."

"Kenapa tidak datang bersama?"

"Eomeoni ada pekerjaan lain. Katanya akan datang terlambat."

"Kenapa kau membawakan bekal untuk Hwan padahal kalian sudah putus?"

"Berhentilah bertanya padaku, abeoji. Semua yang terjadi pada orabeoni, abeoji tahu semuanya tapi aku sama sekali tidak tahu seperti orang bodoh. Seo Jun dan Hae-in, Gang serta Dan juga tahu."

Jang Bitna berjalan melewati Jang Uk.

"Bitna~ya. Kau sepertinya marah pada abeoji. Kalau begitu abeoji minta maaf," kata Jang Uk pada Jang Bitna yang sudah jauh menyusuri koridor. "Hwan ada di halaman belakang berlatih memanah."

Sampai di halaman belakang, Jang Bitna melihat Choi Hwan sedang menarik anak panah lalu melepaskannya mengenai sasaran, kain bundar dengan titik pusat dikelilingi garis-garis lingkaran dengan diameter makin panjang.

Hanbok Choi Hwan memanjang sampai lutut lebih dengan bagian lengan bawah penuh ikatan tali agar lengan hanbok kebesaran tidak mengganggu saat ia berlatih.

"Sasaran panahmu selalu tepat," kata Jang Bitna menaruh kotak makan di atas meja yang ada di bawah pohon.

Kedatangan Jang Bitna yang begitu tiba-tiba membuat Choi Hwan merasa kaget. Choi Hwan mengarahkan panah ke datangnya suara itu. Choi Hwan melepas anak panahnya.

Alchemy of Souls : NightmareWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu