38. Rapat Jinyowon

45 9 1
                                    

Jang Uk, Go Won, Seo Yul, Park Dang-gu

FOLLOW & VOTE SEBELUM MEMBACA!!!
♤♤♤

________________________________

38. Rapat Jinyowon

Jin Cho-yeon selaku pemimpin Jinyowon menyambut para anggota rapat yang akan diadakan di tempatnya.

Go Won, raja negeri Daeho, diikuti beberapa prajurit kerajaan adalah anggota rapat yang pertama memasuki Jinyowon. Disambut Jin Cho-yeon yang berjalan di depan bersama prajurit wanita, Go Won mengikutinya menyusuri jalanan setapak.

Kanan kiri jalan itu terhiasi rumput hijau dan tanaman bunga. Ada pohon besar, kolam ikan dan gazebo dua tingkat.

Park Dang-gu, pemimpin Songrim, diikuti Sang-ho dan penyihir Songrim berada di urutan berikutnya setelah Go Won. Penyihir Songrim itu adalah teman-teman seangkatan yang pernah menempuh pendidikan sihir bersama. Di antara mereka ada yang menjadi orangtua penyihir Jeongjingak angkatan sekarang.

Seo Yul, pemimpin Jeongjingak, diikuti para penyihir Jeongjingak penguasa Hwansu, berjalan mengikuti anggota di depannya.

Penyihir Jeongjingak diantaranya ada Seo Jun dan Jang Hyeon, Go Dae-hee dan Park Hae-in, Jang Bitna dan Park Da-in, Park Gang dan Park Dan. Mereka mengenakan hanbok lengan panjang yang memanjang sampai lutut berwarna ungu terang dilapisi hanbok ungu tua lengan pendek. Ikat pinggang dari kain berwarna senada dengan hanbok lengan pendek terhiasi motif akar warna emas. Celana hanbok warna hitam membalut kaki jenjang mereka. Pedang digenggam di tangan kiri mereka.

Jang Uk, Gwanju Cheonbugwan, diikuti dua muridnya. Penyihir itu adalah Go Shin dan Choi Hwan. Go Shin datang sebagai penyihir yang mengikuti gurunya, bukan sebagai Seja Jeoha.

Sampai di aula Jinyowon, para anggota rapat duduk di kursi yang telah disediakan. Aroma wangi tercium dari arah vas yang membuat aroma bunga tambah wangi. Vas itu diletakkan di meja peserta rapat.

Lentera Jinyowon yang tak bisa dipadamkan siapa saja kecuali penyihir Jinyowon dan berbakat, tergantung di dinding aula. Lantai dua aula itu hanya sebagian saja. Terdapat singgasana di lantai dua yang dihubungkan dengan tangga dari panggung aula. Menuju panggung aula, ada tangga lagi dari lantai satu. Satu lagi, aula itu berbentuk ruang lingkaran.

Para penyihir duduk di barisan belakang guru mereka.

"Sebelum memulai rapat, Jinyowon menyajikan teh bunga melati yang sangat khas. Nikmatilah untuk menghangatkan diri," kata Jin Cho-yeon membuat pelayan Jinyowon masuk ke aula mengantar poci dan gelas untuk menikmati teh.

"Teh ini terasa tidak pahit dan menghangatkan tubuh," kata Go Won duduk di kursi panggung.

Pemimpin rapat adalah Jin Cho-yeon tetapi di singgasana panggung diperuntukkan untuk raja yang agung. Pemimpin negeri Daeho, pemimpin dari para penyihir dan rakyat biasa.

"Teh ini membuat rasa lelah hilang dalam sekejap," kata Jang Uk di kanan Jin Cho-yeon.

"Energi kita terisi kembali setelah meminum teh melati," kata Seo Yul di kanan Jang Uk.

"Aku biasa meminum teh ini saat berkunjung ke Jinyowon," kata Park Dang-gu duduk di seberang berhadapan dengan Seo Yul di depan para penyihir Songrim yang lebih banyak jumlahnya dari penyihir Jeongjingak dan Cheonbugwan, penguasa Hwansu.

"Rapat hari ini mengenai sihir baru yang akan diciptakan para penyihir Jeongjingak yang genius," kata Jin Cho-yeon. "Kita mulai rapatnya."

Lampu aula menyala terang menciptakan udara hangat.

Alchemy of Souls : NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang