28. Sejukwon

48 21 5
                                    

Mulmed : Park Dan, Park Gang

________________________________

28. Sejukwon

Menyusuri lorong asrama penyihir pria, Seo Jun berjalan dengan tempo agak cepat menuju kamarnya di ujung paling dalam. Kamarnya berhadapan dengan kamar Jang Hyeon. Ia membuka pintu kamar temannya itu.

"Aigoo. Bekas itu tampak mengerikan," kata Seo Jun melihat kondisi dada kiri Hyeon yang berlubang warna biru dan darah merah mengalir keluar dari sana.

Jang Hyeon berdecak. "Bisa ketuk pintu dulu sebelum membukanya?" Ia sedang meneteskan ramuan ke dada kirinya sambil duduk di pinggir kasur.

"Lain kali aku ketuk dulu," kata Seo Jun lalu menutup pintu kamar Jang Hyeon.

Pintu kembali terbuka setelah diketuk.

"Apa lagi?!"

"Kau tidak perlu bantuanku untuk mengobati lukamu itu?"

"Tidak perlu."

Jang Hyeon yang dalam kondisi bertelanjang dada karena ikat hanboknya sengaja dilepas untuk memudahkan mengobati dadanya, berdiri menuju pintu dan menutupnya agar Seo Jun pergi dari kamarnya.

Jang Hyeon kembali duduk di atas kasur untuk meneteskan ramuan. Saat tetes ramuan itu mengenai kulit di lubang dada, asap kulit yang terbakar muncul dari sana menciptakan sensasi panas. Jang Hyeon meremas kasur, memejamkan matanya merasakan sakit, perih dan panas yang luar biasa selama beberapa waktu sebelum akhirnya darah berhenti keluar dan rasa menyiksa itu berkurang.

"Ini Jeongjingak. Jangan sampai kau hilang kendali."

Jang Hyeon membaringkan tubuhnya ke kasur membiarkan hanboknya tak terikat, bertelanjang dada. Keringat membasahi perut, dada, leher dan wajahnya. Ia memejamkan mata agar tertidur dan rasa menyiksa itu berkurang.

"Hya! Park Hae-in. Sampai kapan kau akan mencuri miras abeoji?!"

Park Dang-gu mengejar putranya yang terpergok sedang mengambil sebotol miras di ruang pimpinan Songrim. Park Dang-gu berjalan cepat di teras kayu mengejar putranya sampai asrama penyihir pria.

Dug dug dug

Derap langkah cepat yang tercipta saat Park Hae-in menyusuri lorong kamar, terdengar jelas membuat penghuni yang berusaha untuk tidur, merasa terganggu.

Park Hae-in berlari sampai ujung lorong dan masuk ke kamar Seo Jun. Ia menaruh jari telunjuk di depan mulut agar Seo Jun yang sedang menatap luar kamar lewat jendela diam karena hendak memarahinya.

"Park Hae-in!"

Park Dang-gu membuka kamar putranya, tidak ada disana bahkan ia sampai mengecek lorong ranjang.

Cklek

"Dan, apa Hae-in bersembunyi di kamarmu?"

"Jika bersembunyi di kamarku, aku akan membuat abeoji menangkapnya."

Cklek

"Tidak ada Hae-in disini abeoji," kata Park Gang karena mendengar suara Park Dang-gu saat berbicara dengan penghuni kamar sebelah.

Park Dang-gu menuju kamar Jang Hyeon dan membukanya. Hanya ada Jang Hyeon yang berbaring dengan tubuh berkeringat. Ia membiarkan putra temannya itu beristirahat. Ia berpindah ke kamar Seo Jun, ia hanya melihat putra temannya itu.

"Jun~ah, kau melihat Hae-in?"

"Tidak."

"Aku yakin dia ke arah asrama tapi dia tidak ada disini."

Alchemy of Souls : NightmareWhere stories live. Discover now